KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri manufaktur jadi biang kerok pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh 5%. Adapun hal tersebut lantaran faktor eksternal yakni dari tekanan nilai tuka akibat kegiatan impor yang beriringan naik dan kenaikan inflasi. Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia menyebutkan bahwa kedua hal tersebut menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi tertahan di 5,1%-5,2%. "Keinginan kami selalu mencapai 6% tanpa ada gangguan dari stabilitas, karena itu menjadi penting BI selalu mencoba memberikan stimulus ekonomi," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/9). Baca Juga: BEI dan AxeTrading kembangkan platform perdagangan obligasi dan sukuk
Bank Indonesia: Pertumbuhan manufaktur harusnya bisa 7%
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri manufaktur jadi biang kerok pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh 5%. Adapun hal tersebut lantaran faktor eksternal yakni dari tekanan nilai tuka akibat kegiatan impor yang beriringan naik dan kenaikan inflasi. Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia menyebutkan bahwa kedua hal tersebut menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi tertahan di 5,1%-5,2%. "Keinginan kami selalu mencapai 6% tanpa ada gangguan dari stabilitas, karena itu menjadi penting BI selalu mencoba memberikan stimulus ekonomi," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/9). Baca Juga: BEI dan AxeTrading kembangkan platform perdagangan obligasi dan sukuk