Bank Indonesia: Utang luar negeri hingga kuartal III capai US$ 359,79 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir kuartal-III 2018, Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negari (ULN) Indonesia yang terdiri dari utang pemerintah dan swasta, termasuk BUMN, mencapai US$ 359,79 miliar. ULN Indonesia tumbuh 4,2% secara tahunan (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yaitu 5,7% yoy.

Dalam keterangan resmi BI, Jumat (16/11), utang luar negeri milik pemerintah dan bank sentral per September 2018 tercatat sebesar US$ 179,17 miliar. Sebesar US$ 176,13 miliar di antaranya merupakan utang pemerintah yang hanya tumbuh 2,2% yoy, melambat dari 6,1% yoy pada kuartal sebelumnya.

Selain tumbuh melambat, posisi ULN pemerintah juga lebih rendah dibandingkan dengan posisi kuartal-II 2018. "Ini karena turunnya posisi Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki oleh investor asing yang turut dipengaruhi oleh kondisi pasar SBN dalam negeri yang terimbas tingginya ketidakpastian global," terang BI.


Sebaliknya, ULN swasta justru mengalami peningkatan sepanjang kuartal ketiga menjadi US$ 180,63 miliar atau naik 6,7% yoy. Kuartal sebelumnya, ULN swasta hanya tumbuh 5,8% yoy.

ULN swasta tersebut terutama dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan (manufaktur), sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut mencapai 72,7% terhadap total ULN swasta.

Secara struktural, ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 86,8% dari total ULN. Sementara, tren rasio pembayaran utang (DSR) terus menurun sejak kuartal-I 2018 hingga 22,02% pada kuartal-III 2018. Rasio tersebut juga lebih rendah dari DSR periode yang sama tahun sebelumnya yakni 26,63%.

Adapun, rasio utang terhadap PDB tercatat sebesar 34,5%, atau naik tipis dari rasio di kuartal sebelumnya 34,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini