JAKARTA. Bank J Trust Indonesia kembali mengajukan suntikan modal kepada sang induk dengan skema penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dalam aksi ini, eks Bank Mutiara melepas 40 triliun saham baru atau 3,69% dari jumlah modal disetor per 30 Juni 2015 dengan harga pelaksanaan Rp 0,01 per saham. Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu, bank dengan sandi saham BCIC ini mengincar peroleh dana Rp 400 miliar. "Saham baru ini akan dikeluarkan kepada pemegang saham pengendali berupa saham seri A dengan nilai saham Rp 0,01 per lembar yang diambil dari saham dalam portepel perseroan," tulis informasi itu. Melalui aksi ini, Bank J Trust akan menggunakan dana yang diperoleh untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan bisnis. Untuk itu, Bank J Trust juga telah menginformasikan rencana ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 20 Agustus yang kemudian akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 September mendatang.
Sebelum penambahan modal tanpa HMETD ini, susunan pemegang saham Bank J Trust terdiri dari J Trust Co.,Ltd 98,997%, PT J Trust Investments Indonesia 1%, dan publik 0,003%. Sementara, setelah penambahan modal tanpa HMETD nanti, maka kepemilikan pemegang saham lainnya terdilusi 0,044% dan membuat presentase kepemilikan J Trust menjadi 99,041%, J Trust Investments 0,958%, dan publik tetap 0,003%. Rencana penambahan modal dari J Trust Co.,Ltd melalui tanpa HMETD bukan yang pertama kali bagi Bank J trust. Pada Desember 2014 dan Maret 2015, penambahan modal dengan skema serupa sudah dilakukan. Dari dua kali aksi yang sama itu, Bank J Trust berhasil menghimpun modal Rp 600 miliar. "Penambahan modal saat itu, telah masuk dalam komponen modal perseroan dan dicatatkan pada daftar pemegang saham perseroan," tambah informasi itu.