Bank jaga rasio BOPO rendah tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank meyakini, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tahun ini akan dapat ditekan lebih rendah. Hal ini didorong oleh efisiensi yang memang sudah dilakukan perbankan, seiring dengan membaiknya kualitas kredit secara industri.

Ambil contoh, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang menyebut per Januari 2018 rasio BOPO berada di level 58,99%. Sementara di bulan Februari 2018, rasio tersebut meningkat menjadi 68,33%.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menjelaskan, kenaikan tersebut memang sudah sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) perseroan yang dipatok 68,33% pada akhir tahun ini.


Pun secara tahunan posisi BOPO Januari 2018 lebih rendah ketimbang BOPO Januari 2017. Sayang, Ferdian tidak merinci posisi Januari tahun lalu.

Salah satu strategi untuk menjaga rasio BOPO tetap rendah yakni dengan selektif dalam melakukan penambahan jaringan. "Untuk pembukaan jaringan selektif dan lebih diutamakan agen melalui masyarakat. Kualitas kredit juga baik sehingga pencadangan atau CKPN kecil," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/3).

Sementara itu, PT Bank Mayapada Internasional Tbk menyatakan pihaknya berusaha untuk menjaga BOPO selalu berada di level 80% pada akhir tahun.

Menurut Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi, dalam prakteknya peningkatan BOPO didorong oleh beberapa faktor antara lain corporate social responsibility (CSR), penghapusan sebagian kredit dan biaya-biaya operasional yang cukup banyak.

"Untuk di kami, yang cukup besarĀ  CSR, dan hal ini diperlukan meningkat karena banyak kejadian bencana disamping CSR yang rutin," kata Hariyono.

Bank milik taipan Dato Sri Tahir ini pun menyebutkan, saat ini rasio BOPO perseroan berada di kisaran 81% sampai 82%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat