Bank Jago Luncurkan Deposito Syariah, Minimal Penempatan Dana Rp 1 Juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk lewat unit usaha syariah atau Jago Syariah meluncurkan produk Deposito Jago Syariah menggunakan akad Mudharabah Muthlaqah.

Head of Sharia Business Bank Jago Waasi B. Sumintardja menjelaskan, berdasarkan hasil survei Jago Syariah terkait tujuan menyimpan uang di bank, masyarakat menginginkan produk investasi dengan imbal hasil yang lebih baik, aman, serta berkualitas.

"Hasilnya menunjukkan sebanyak 67% nasabah Jago Syariah menabung untuk dana darurat, sebanyak 57% untuk dana pendidikan anak dan 43% untuk persiapan pensiun," ujarnya dalam konferensi pers Bank Jago di Jakarta, Kamis (2/2).


Baca Juga: Genjot Kredit, Bank Jago Andalkan Kerjasama dengan Berbagai Mitra

Waasi mengungkapkan, dari survei ini pihaknya menyadari tingginya kebutuhan nasabah akan produk simpanan berjangka dengan imbal hasil yang lebih baik, mudah dijangkau, diakses dan bisa dipantau setiap waktu.

“Yang paling penting, mereka butuh deposito yang bersifat fleksibel terutama dalam hal besaran minimal dana yang bisa didepositokan. Melalui inovasi baru berdasarkan prinsip syariah ini, kami berharap nasabah dapat selangkah lebih dekat menggapai hidup penuh berkah,” ungkapnya.

Waasi menuturkan, nasabah dapat membuka deposito hanya dalam hitungan menit melalui aplikasi dengan minimal penempatan dana mulai dari Rp 1 juta. Pada keadaan darurat, kata dia, nasabah dapat mencairkan deposito syariah ini tanpa terkena penalti. Semua dilakukan dalam aplikasi, tanpa harus datang ke bank.

"Melalui Jago Syariah, nasabah dapat merasakan inovasi dan fitur unggulan, seperti Kantong (Pockets) dengan akad wadiah serta kemampuan terintegrasi dengan ekosistem digital lain, termasuk Gojek dan Bibit," tandasnya.

Sementara itu, perencana keuangan Rista Zwestika Reni menambahkan, produk deposito syariah dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi dan menyiapkan dana darurat dengan tetap mengedepankan prinsip syariah.

Baca Juga: Genjot Kredit, Bank Jago Incar Pelaku UMKM Digital

“Pandemi mengajarkan banyak hal. Pelajaran paling berharga adalah perlunya dana darurat yang dipersiapkan sejak jauh hari. Sehingga, ketika krisis datang, dana darurat tersebut bisa menjadi penyelamat di saat paling dibutuhkan. Dana darurat ini bisa dalam bentuk apa saja. Yang penting likuid, mudah dicairkan dan tidak gampang tergerus nilainya. Maka itu, deposito bisa menjadi pilihan untuk membentuk dana darurat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi