Bank Jambi diperintahkan kejar modal Rp 1 triliun



JAMBI. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Jambi saat ini kekurangan modal inti sebesar Rp 110 miliar untuk bisa masuk kategori BUKU II.

Penjabat Gubernur Jambi Irman mengatakan, saat ini modal inti bank Jambi sekitar Rp 880 miliar lebih. Sedangkan untuk masuk kategori BUKU II, bank perlu modal inti minimal Rp 1 triliun. 

"Keuntungan kalau sudah masuk predikat BUKU II, Bank Jambi bisa membuka cabang di luar provinsi, termasuk di Jakarta," kata Irman, usai melantik Direktur Utama (Dirut) Bank Jambi, M Jani di rumah dinas gubernur Jambi, Kamis (21/1).


Direksi baru periode 2016-2020 diminta meningkatkan modal mencapai batas tersebut. Jani menargetkan, Bank Jambi sudah masuk kategori BUKU II sebelum bulan Juni berakhir. 

Menurut dia, kekurangan modal itu bisa dipenuhi mengingat Bank Jambi dikempit 12 pemegang saham. 

"Modal sekarang sekitar Rp 800 miliar lebih. Sedikit lagi kita masuk BUKU II. Kami targetkan semester pertama tahun ini," katanya.

Selain itu, Bank Jambi diharapkan mampu memberikan sentuhan konkret kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lewat pemberian modal. Dengan begitu, kualitas UMKM di Jambi mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Kita sudah masuk era MEA, ini tantangan luar biasa, namun kita tidak perlu takut. Pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya agar mampu bersaing di era pasar bebas bisa meminjam modal di bank Jambi," kata Jani.

Dia meminta, bank lebih memprioritaskan pemberian kredit produktif pada UMKM ketimbang pada PNS yang biasanya digunakan untuk kredit konsumer. Para pengembang UMKM juga bisa menggunakan modal untuk mengembangkan produk-produk daerah.

"Modal pelaku UMKM kita harus kuat, kalau modal tidak kuat maka kita akan kalah dengan orang asing," ujarnya.

Tidak hanya itu, Bank Jambi dalam mengeluarkan Corporate Social Responsibility (CSR) harus berkoordinasi kepada Pemda setempat selaku pemegang saham.

"Silahkan Pemda setempat untuk mencari kelompok-kelompok masyarakat yang akan diberikan bantuan dengan menggunakan CSR itu," ujarnya.

Secara keseluruhan, Jani meminta bank memantapkan kinerja di internal seperti pembenahan pelayanan dan meningkatkan kompetensi pegawai bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia