KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) akan terus berupaya meningkatkan rasio kredit segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Walaupun rasionya sudah terus meningkat dari tahun ke tahun, porsi kredit UMKM bank ini per Agustus 2022 baru mencapai 12,28%. Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengatakan potensi untuk terus menumbuhkan kredit UMKM masih sangat besar karena jumlah UMKM di Jawa Timur masih sangat besar, yakni mencapai 9 jutaan. Sementara portofolio kredit UMKM perseroan masih kecil. "Jumlah UMKM yang belum digarap di Jawa Timur masih besar sekali. Selain kami juga itu, mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung pembiayaan terhadap UMKM," kata Busrul dalam paparan publik online yang digelar pada Selasa (13/9).
Per Agustus 2022, bank berkode saham BJTM ini mencatatkan portofolio kredit UMKM sebesar Rp 5,53 triliun atau tumbuh 16,09% secara tahunan alias year on year (YoY). Porsi portofolio segmen UMKM ini naik menjadi 12,28% dari 11,13% pada Agustus 2021. Baca Juga: Bos BRI Tegaskan Sudah Punya Bantalan Kuat Hadapi Resiko Pemburukan Aset Busrul menjelaskan, pertumbuhan tinggi kredit UMKM Bank Jatim ini ditopang oleh penyaluran KUR. Tahun ini, perseroan mendapatkan kuota KUR dari pemerintah sebesar Rp 2 triliun. Hingga Agustus, telah disalurkan sebesar Rp 1,85 triliun. Ia bilang, jatah KUR tersebut menambah strategi perseroan dalam memberikan dukungan penyaluran kredit terhadap pelaku UMKM. Busrul berharap pemerintah akan terus mempercayakan Bank Jatim untuk terus ikut menyalurkan KUR ke tahun-tahun mendatang. Per Agustus 2022, Bank Jatim secara total hanya mencatatkan pertumbuhan kredit 5,2% YoY menjadi Rp 45,04 triliun. Kredit konsumer yang masih menjadi portofolio terbesar perseroan hanya tumbuh 3,54% YoY menjadi Rp 28,09 triliun. Kredit konsumer ini menyumbang sekitar 62,37% terhadap total kredit Bank Jatim. Ini terdiri dari kredit multiguna sebesar Rp 23,27 triliun atau tumbuh 4,58%. KPR sebesar Rp 2,45 triliun atau turun 2,735 YoY, dan kredit konsumer lainnya Rp 2,36 triliun atau naik 0,47%. Sementara kredit komersial tercatat sebesar Rp 11,41 triliun atau naik 4,73% YoY. Segmen ini menyumbang 25,3% terhadap total portofolio kredit perseroan. Busrul bilang, Bank Jatim tahun ini tidak agresif dalam mendorong pertumbuhan aset karena ingin fokus memperbaiki rasio-rasio keuangan. "Pertumbuhan kredit dan DPK harus benar-benar berkualitas dan memberikan yield yang baik dan tentu saja memberikan dampak positif terhadap rasio keuangan," katanya. Baca Juga: PermataBank Beri Pembiayaan Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Rp 910 Miliar