Bank Jatim genjot kredit sindikasi infrastruktur



SURABAYA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) meningkatkan penyaluran kredit sindikasi menjadi Rp 1,6 triliun di tahun 2017 dari Rp 1,1 triliun pada 2016. Ini untuk memperkuat infrastruktur di wilayah provinsi ini.

Direktur Utama PT Bank Jatim Tbk, R Soeroso, mengatakan, di Jawa Timur masih banyak infrastruktur yang belum tergarap maksimal sehingga sangat diperlukan kredit yang diberikan secara bersama oleh lebih dari satu bank kepada debitur tertentu.

Sejumlah proyek yang pembiayaannya berasal dari Bank Jatim antara lain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo yang anggarannya mencapai Rp 1,5 triliun dan dibiayai secara bertahap. Selain itu, terdapat proyek jalan tol yang nilai pembiayaannya mencapai Rp 2 triliun.


"Dengan kehadiran Bank Jatim dalam pembiayaan, diharapkan mampu berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Jawa Timur. Bahkan, kredit sindikasi di luar Jatim juga akan dikurangi untuk memperkuat di dalam provinsi ini," ucapnya Selasa di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2016, Selasa (31/1).

Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2016, total aset Bank Jatim meningkat sebesar 0,54% dari Rp 42,83 triliun menjadi Rp 43,03 triliun. Adapun laba bersih Bank Jatim tercatat Rp 1,03 triliun atau tumbuh 16,25% dari Rp 885,7 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).

Sedangkan,dalam sektor dana pihak ketiga dan pembiayaan, sektor tabungan dan kredit konsumsi, Bank Jatim masih mendominasi pertumbuhan selama 2016. Tabungan mencatat pertumbuhan 12,61% yoy atau sebesar Rp14,36 triliun, kredit konsumsi tumbuh 8,89% atau sebesar Rp 19,80 triliun.

"Hal ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat khususnya nasabah Bank Jatim. Tercatat selama lebih 14 tahun, CASA rasio selalu berada di atas 65%. Tahun 2016, CASA rasio menunjukkan 78,12%," katanya.

(Fiqih Arfani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini