Bank Jatim masih bakal menahan bunga kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mengatakan sejak awal tahun 2019 pihaknya belum melalukan kenaikan suku bunga kredit. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menilai, cara tersebut dilakukan untuk tetap mengoptimalkan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi alias bisa mempercepat arus penyaluran kredit.

Pun, di tahun 2019 ini Ferdi sapaan akrab Ferdian menyebut kalau Bank Jatim masih bakal menjaga tingkat bunga kredit. Sebab, bank sentral Indonesia belum memberikan sinyal kenaikan, tercermin dari stagnannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate (7DRR). 

"Jika terjadi kenaikan suku bunga acuan, mungkin tidak terlalu signifikan seperti tahun sebelumnya," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).


Namun demikian, kondisi ini menurut Ferdi bisa saja berubah tergantung dari iklim makro ekonomi terutama faktor eksternal. Pun, rata-rata perbankan dalam kacamata Bank Jatim masih wait and see alias memantau perkembangan Fed Fund Rate (FFR) yang diperkirakan hanya terjadi kenaikan satu kali dalam satu tahun. 

"Bahkan ada prediksi FFR sudah berada pada puncak tertingginya dan tidak ada kenaikan dalam tahun ini," ujarnya. Dus, sampai saat ini kebijakan suku bunga Bank Jatim masih dalam level stagnan alias tertahan.

Sebagai gambaran saja, berdasarkan suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank Jatim per Januari 2019 tercatat suku bunga kredit korporasi berada di level 8,29%, kredit ritel 9,52%, kredit mikro 12,1% dan kredit konsumer (KPR) 7,36% serta non KPR 9,32%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi