KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur atau Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan positif di sepanjang tahun 2022. Namun, bank dengan kode emiten BJTM ini membidik pangsa pasar (
market share) yang lebih baik lagi di tahun 2023. Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyatakan dari kinerja tahun lalu yang tumbuh positif, di tahun ini perseroan pada kualitas pangsa pasar yang bagus. “Di tahun ini kita lebih bertumpu pada kualitas aset yang bagus, sehingga untuk aset kami perkirakan tumbuh 1%-2% di tahun ini, dimana dana pihak ketiga (DPK) tetap tumbuh sekitar 8%-9% dengan struktur dana yang lebih baik dan CASA yang lebih baik,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/3).
Busrul mengungkapkan, dengan target tersebut diharapkan adanya pergeseran dengan optimalisasi aset dari pendapatan yang dominan pada sektor
treasury ke pendapatan di sektor kredit.
Baca Juga: Siapkan Dana Rp 1 Triliun, Bank Jatim Siap Ajak Bank Daerah Gabung KUB “Kredit di tahun ini kami targetkan tumbuh 12%-13%, target ini sudah kami siapkan perangkat dan infrastruktur termasuk segmentasi kreditnya, termasuk peningkatan kompetensinya dan
mapping wilayah atau potensi bisnis di masing-masing kota/kabupaten yang ada di wilayah
market kami,” ungkapnya. Ke depan, lanjut Busrul,
Loan to Deposit Ratio (LDR) ditargetkan juga akan semakin baik, yang diharapkan meningkat 58%-60%.
Net Interest Margin (NIM), kata dia, akan tercapai sekitar 5,3%-5,4% karena perseroan akan lebih masif menyalurkan kredit ke sektor produktif. “NPL (
net performing loan) akan tetap dijaga di kisaran 2,7%-3%, dimana dari kredit covid diperkirakan Rp 450 miliar jadi Rp 300 miliar. BOPO diperkirakan sekitar 74%-75% dan laba kami perkirakan pertumbuhan akan lebih baik sekitar 5%-6% dengan kredit
cost 0,9% dengan
coverage level di atas 100%. Kemudian ROA sekitar 2%-2,2% dan ROE sebesar 16-17%, CAR kami pertahankan di angka 22-23%,” tandasnya. Busrul menambahkan, strategi perseroan untuk mencapai target tersebut di antaranya menguatkan segmen konsumer yaitu kredit perumahan rakyat (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). “Makanya dalam transformasi kita akan bentuk SEVP (
senior executive vice president)
consumer banking yang lebih fokus, jadi salah satu transformasi yang kami lakukan adalah mengubah struktur organisasi, akan ada direktorat atau SEVP yang fokus di syariah, konsumer, dan korporasi sindikasi, sehingga bisnis prosesnya lebih cepat dan mudah,” imbuhnya.
Baca Juga: Naik Tipis, Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp 1,54 Triliun Sepanjang Tahun 2022 Untuk diketahui, total kredit BJTM naik sebesar 8,06%
year on year (YoY) atau mencapai Rp 46,19 triliun di tahun 2022, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 42,75 triliun. Sementara itu, nilai aset perseroan juga naik sebesar 2,29% YoY atau sebesar Rp 103,03 triliun, dibandingkan tahun lalu Rp 100,72 triliun. Namun, DPK Bank Jatim tercatat turun sebesar 1,72% di 2022 atau Rp 81,76 triliun, jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 83,20 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi