Bank JTrust (BCIC) Tambah Direksi dan Siap Rights Issue



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC) telah mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue pada paruh pertama tahun ini. 

Persetujuan itu diberikan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat (3/3). Selain itu, rapat juga menyetujui pengangkatan anggota direksi baru.

Direktur Utama Bank J Trust, Ritsuo Fukadai, mengatakan rights issue yang akan digelar perseroan sehubungan dengan adanya penyetoran modal yang dilalakukan oleh pemegang saham pengendali, J Trust Co., Ltd, pada Desember 2022 lalu dalam rangka memenuhi ketentuan modal inti minumum perbankan sebesar Rp 3 triliun. 


Jumlah saham yang akan ditawarkan dalam rights issue atau Penawaran Umum Terbatas (PUT) III Bank J Trust ini sebanyak-banyaknya 10 miliar saham Seri C dengan nilai nominal Rp 100 per saham. "Harga yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam prospektus rights issue dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku." kata Ritsui dalam keterangan resminya, Jumat (3/3).

Sementara terkait susunan pengurus, RUPSLB telah menyetujui pengangkatan Masayoshi Kobayashi sebagai Wakil Direktur Utama perseroan. Pengangkatannya akan efektif setelah dinyatakan lulus uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ritsui bilang, penambahan anggota direksi dilakukan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan kinerja yang lebih optimal ke depannya. Bank J Trust telah mempersiapkan langkah strategis untuk menghadapi tahun 2023 yang cukup menantang. 

Strateginya antara lain mendorong penyaluran kredit secara prudent dan berkualitas dan juga berupaya meningkatkan dana pihak ketiga terutama porsi dana murah. Selain itu, perseroan juga akan mendukung rencana aksi korporasi menuju penerapan keuangan yang berkelanjutan. 

Per September 2022,  bank ini telah mengangtongi laba bersih sebesar Rp 85,06 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 337,94 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit bruto sebesar 75,79% menjadi Rp17,61 triliun serta pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 47,80% menjadi Rp23,57 triliun pada September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk