KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak cuma mengikis suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 7% menjadi 6%, pemerintah juga bakal meningkatkan total plafon KUR dari Rp 140 triliun pada 2019 menjadi Rp 190 triliun pada 2020. Tiap tahun, pemerintah juga akan terus mengerek nilai total plafon hingga Rp 325 triliun pada 2024. Terkait penambahan total plafon, sejumlah bank penyalur KUR optimistis dapat menunaikan alokasi plafon yang diberikan. Sebagai catatan, selain total plafon, nilai plafon maksimum bagi debitur pun turut ditingkatkan dari Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta.
Baca Juga: Bunga KUR bakal menyusut, bisnis BPR berpotensi terganggu “Dari rekam jejak kami selama tiga tahun terakhir, dimana kami selalu menyelesaikan penyaluran alokasi KUR lebih cepat, kami optimistis bisa menyalurkan KUR dengan rencana penambahan total plafon tersebut,” Kata GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI) Bambang Setyatmojo kepada Kontan.co.id, Kamis (20/11). Bambang mengatakan, pihaknya sejak Oktober lalu juga telah merampungkan penyaluran KUR sesuai dengan yang dialokasikan pemerintah senilai Rp 16 triliun untuk 2019. Bank berlogo angka 46 ini juga telah meminta tambahan alokasi Rp 2 triliun. Sehingga sepanjang 2019, BNI bakal menyalurkan KUR Rp 18 triliun. Dengan tingkat penyaluran yang baik, tahun depan BNI berencana meminta tambahan alokasi dari pemerintah sebesar 40% atau menjadi Rp 22,4 triliun.
Baca Juga: Optimalisasi likuiditas nasabah wholesale, Mandiri luncurkan layanan smart account SVP Micro Development & Agent Banking PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) Zedo Faly juga optimistis pihaknya bisa mengeksekusi potensi tambahan alokasi KUR yang bakal diberikan pemerintah. Selain selalu menuntaskan alokasi yang diberikan, Zedo bilang pihaknya kini juga tengah mengembangkan sistem untuk mempercepat proses KUR. “Guna mendorong penyaluran KUR dengan optimal kami akan memaksimalkan fungsi agen
branchless banking. Kami juga tengah mengembangkan sistem untuk mendukung efisiensi proses akuisisi calon debitur KUR sehingga persetujuan kredit akan lebih cepat,” kata Zedo kepada Kontan.co.id.
Sedangkan per Oktober 2019, bank berlogo pita emas ini telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 20,12 triliun. Nilai tersebut setara 80,51% dari total alokasi KUR yang diberikan pemerintah kepada perseroan pada 2019 sebesar Rp 25 triliun.
Baca Juga: Ditopang penyaluran KUR, asuransi kredit bakal tumbuh di tahun ini Berdasarkan catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, hingga September 2019, 49 lembaga jasa keuangan penyalur telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 116,49 triliun kepada 4,13 juta debitur. Nilai penyaluran tersebut setara 83,21% dari total plafon KUR 2019 senilai Rp 140 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati