JAKARTA. Sepanjang periode Januari-Maret, perbankan mengumpulkan laba bersih Rp 28,42 triliun. Keuntungan perbankan ini lebih besar 12% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 25,13 triliun. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelambatan laba disebabkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 18% atau senilai Rp 65,61 triliun per Maret 2014. Pendapatan bunga tumbuh 26% menjadi Rp 132,8 triliun. Namun, beban bunga tumbuh lebih besar yaitu 39% menjadi Rp 67,19 triliun. Sementara itu, perbankan mencatat pendapatan operasional selain bunga sebesar Rp 50,24 triliun per Maret 2014 atau naik 35% dibandingkan posisi Rp 37,75 triliun per Maret 2013, dengan beban operasional selain beban bunga naik 29% menjadi Rp 80,38 triliun per Maret 2014, dibandingkan posisi Rp 62,90 triliun per Maret 2013.
Bank kantongi laba Rp 28,42 triliun hingga Maret
JAKARTA. Sepanjang periode Januari-Maret, perbankan mengumpulkan laba bersih Rp 28,42 triliun. Keuntungan perbankan ini lebih besar 12% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 25,13 triliun. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelambatan laba disebabkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 18% atau senilai Rp 65,61 triliun per Maret 2014. Pendapatan bunga tumbuh 26% menjadi Rp 132,8 triliun. Namun, beban bunga tumbuh lebih besar yaitu 39% menjadi Rp 67,19 triliun. Sementara itu, perbankan mencatat pendapatan operasional selain bunga sebesar Rp 50,24 triliun per Maret 2014 atau naik 35% dibandingkan posisi Rp 37,75 triliun per Maret 2013, dengan beban operasional selain beban bunga naik 29% menjadi Rp 80,38 triliun per Maret 2014, dibandingkan posisi Rp 62,90 triliun per Maret 2013.