Bank KB Bukopin Gencarkan Program Korean Link Business, Ini Perkembangannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanaman Modal Asing (PMA) mendominasi investasi langsung di Indonesia di awal tahun 2022. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Rp 282,4 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 28,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan naik 16,9% dari kuartal sebelumnya. Adapun penanaman modal dalam negeri (PMDN) hanya Rp 135,2 triliun.

PMA bisa memberikan dampak positif terhadap negara penerima investasi seperti masuknya modal baru untuk membantu mendanai berbagai sektor yang kekurangan dana, membuka lapangan kerja baru sehingga angka pengangguran dapat berkurang, dan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak.

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) juga turun memberikan dukungan dalam mengakomodasi investasi-investasi asing. Salah satunya dengan menggelar program Korean Link Business.

Ini merupakan program ekosistem korporasi yang dirancang untuk membantu perusahaan-perusahaan Korea yang beroperasi di Indonesia mengembangkan bisnis mereka. Inisiasi ini didukung oleh KB Kookmin Bank dari Korea sendiri selaku Ultimate Shareholder perseroan.

Dalam program itu, Bank KB Bukopin menyediakan berbagai fasilitas perbankan seperti produk kredit (lending), simpanan (funding), bank garansi, serta fasilitas trade finance seperti letter of credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan standby LC.

Saat ini, terdapat lebih dari 2.000 perusahaan asal Korea Selatan di Indonesia, baik skala besar maupun kecil. Sebanyak 190 perusahaan sudah menjadi nasabah KB Kookmin di Korea Selatan.

Baca Juga: Bersih-Bersih Aset, KB Bukopin (BBKP) Bakal Jual Aset Bermasalah

Hingga kuartal I 2022, KB Bukopin telah menjaring 51 perusahaan lewat Korean Link Business. Sebanyak 44 di antaranya dalam penghimpunan dana, serta 7 lainnya dalam penyaluran kredit dan trade finance. Nama-nama besar masuk ke dalam daftar itu, di antaranya Krakatau Posco, Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, Lock&Lock dan lain-lain.

“Selain mengakomodasi pelaku usaha dan korporasi Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia, KB Bukopin yakin bahwa program Korean Link Business telah berhasil mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dan sekaligus memperkuat eksistensi KB Bukopin menuju bank terbesar di Indonesia dan global.” kata Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong dalam keterangannya, Selasa (7/6).

Salah satu dukungan yang diberikan Bank KB Bukopin adalah pada Hyundai, pabrikan mobil asal Korea. Melalui cabang Palembang, KB Bukopin telah menjalin kerja sama dalam hal pembiayaan purchase order unit kendaraan ke ATPM Hyundai Indonesia.

Saat ini, Hyundai merupakan pionir dari mobil listrik yang paling terjangkau bagi pasar Indonesia melalui produk Hyundai Kona dan Hyundai Ioniq. Berdasarkan data GAIKINDO, model Battery Electric Vehicle (BEV) dari Hyundai berhasil mendominasi penjualan ritel dengan pangsa pasar hingga 87,3%.

Dengan semakin berkembangnya mobil listrik di Indonesia, tentunya dampak ke KB Bukopin juga akan besar. KB Bukopin sendiri memiliki kedekatan dengan Hyundai secara Hyundai Pusat merupakan debitur KB Kookmin Bank di Korea.

Robby menambahkan, sejak Korean Link Business dijalankan pada kuartal I-2021, tingkat penghimpunan dana (funding) meningkat Rp 6,3 triliun menjadi Rp 7,8 triliun. Sementara penyaluran kredit sampai dengan 31 Desember 2021 telah mencapai Rp 420 miliar.

Setelah melakukan peningkatan servis dan produk di bawah strategi baru yang bertajuk Next Level Banking dan merilis Television Commercial (TVC) kolaborasi bersama aespa, KB Bukopin sudah siap untuk semkin tumbuh lebih baik.

Berikutnya, KB Bukopin akan merilis aplikasi perbankan terbaru serta akan memberikan experience-experience di luar layanan perbankan inti seperti mengadakan acara-acara virtual concert, live concert, dan memasuki dunia metaverse.

Baca Juga: Bank KB Bukopin Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 231 Juta pada Kuartal I 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat