Bank KB Bukopin merugi Rp 167,1 miliar pada kuartal I, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank KB Bukopin Tbk secara konsolidasi mengalami tekanan hingga kuartal pertama 2021. Bank bersandi saham BBKP ini mencatatkan rugi bersih senilai Rp 167,1 miliar di Maret 2021. Padahal pada posisi yang sama tahun lalu, Bukopin masih mencatatkan laba bersih senilai Rp 53,7 miliar. 

Hal ini terjadi karena pendapatan bunga bersih merosot 68,78% year on year (yoy) senilai Rp 182,01 miliar di Maret 2021. Padahal kuartal pertama tahun lalu tercatat senilai Rp 582,95 miliar. 

“Terkait kinerja keuangan, pelambatan bisnis di KB Bukopin pun tidak bisa dihindari karena terdampak pandemi Covid-19. Restrukturisasi kredit tercatat mencapai Rp 24 triliun, sekitar 30% dari total kredit yang disalurkan bank,” papar  Rivan Purwantono, Presiden Direktur KB Bukopin mengutip siaran pers pada Minggu (2/5).


Baca Juga: Laba bersih Bank of India Indonesia turun 8,42% yoy pada Maret 2021

Dalam kondisi penuh kehati-hatian tersebut, Perseroan memilih fokus pada perbaikan aset eksisting dan sangat selektif dalam penyaluran kredit. Rivan mengaku hal itu berdampak pada total asset yang mengalami penurunan 19,84% yoy dari Rp 100,80 triliun menjadi Rp 80,80 triliun di kuartal pertama 2021. 

Lanjut Rivan, dari sisi profitabilitas, Bukopin melanjutkan komitmen mitigasi risiko kredit sehingga pembentukan CKPN ditingkatkan hingga mencapai Rp 4,7 triliun atau naik 175% dibandingkan Desember 2019. Hal ini berdampak pada penurunan CAR, namun demikian penguatan modal sudah menjadi komitmen dari Pemegang Saham Pengendali – KB Kookmin Bank.

Naiknya dana pihak ketiga didominasi dengan sentimen positif dari lini Korean Desk yang pada posisi Maret 2021 telah mencapai Rp 2,4 triliun dan ditargetkan terus tumbuh untuk memperkaya diversifikasi nasabah KB Bukopin. Seperti diketahui, transformasi dimulai sejak September 2020 lalu dengan berbagai inisiatif dan inovasi yang membantu recovery dan improvement berbagai aspek perseroan. 

Di sisi bisnis, misalnya, KB Bukopin telah menjalankan strategi Good Bank yang fokus pada perluasan bisnis dengan kualitas aset yang baik dan stabil, seperti kredit pensiunan, strategic partnership untuk memperluas bisnis retail untuk produk KPR, multifinance, credit card, payroll, termasuk perluasan market ke Korean link business.

Baca Juga: Begini strategi BRI Agro tumbuhkan Pinang

Terkait kesiapan digital banking, Bukopin tengah mematangkan strategi jangka pendek seperti integrasi aplikasi Wokee dengan tabungan Siaga, pengaktifan QR code, simplikasi proses KYC, cardless withdrawal, dan lainnya. Sedangkan transformasi digital untuk jangka panjang dilanjutkan hingga KB Bukopin memiliki sistem yang canggih dan cepat seperti halnya KB Kookmin Bank, yang sistem IT nya dikembangkan sendiri dan akan diadaptasi oleh Bukopin.

“Transformasi total ini terus berlanjut dengan dilakukan bersama manajemen dan karyawan KB Bukopin, dan kami terus melakukan inovasi untuk percepatan perbaikan kinerja. Dengan semangat ini, kami percaya kami bisa menjadi Bintang Finansial Indonesia.” Tutup Rivan.

Selanjutnya: OJK siapkan POJK baru, batasan maksimum pinjaman fintech lending tetap Rp 2 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi