Bank KB Bukopin Terapkan Sistem Core Banking Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) terus melanjutkan transformasi digitalnya. Perseroan kini tengah menjalani proses migrasi sistem core banking terbaru yang dinamakan  New Generation Banking System (“NGBS”). 

Rencananya, proses tersebut akan dilaksanakan selama beberapa bulan ke depan hingga siap untuk digunakan secara optimal pada tahun 2023. Aktivitas pembaharuan infrastruktur IT merupakan salah satu upaya perseroan dalam memberikan pelayanan jasa keuangan yang handal dengan mengusung konsep “Banking everywhere, but never at a Bank".

Selain itu, pembaharuan teknologi tersebut juga akan mengakomodir kebutuhan ekspansi bisnis Perseroan dalam hal percepatan proses kredit di seluruh sektor, baik Mikro, SME, maupun Komersial. Sistem yang mulai digarap tahun ini pun juga akan berisi sejumlah penggunaan teknologi terbaru, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).


Sebagai informasi, penerapan NGBS merupakan hasil dari inisiatif dan kolaborasi perseroan dengan KB Kookmin Bank selaku ultimate shareholder. Implementasi teknologi perbankan terbaru telah lama diterapkan oleh KB Kookmin Bank, sehingga hal tersebut akan perlahan akan diadopsi oleh perseroan melalui proses NGBS ini.

Baca Juga: Ini Perkembangan Restrukturisasi Kredit Perbankan, yang Jadi NPL di Bawah 5%

Direktur KB Bukopin Helmi Fakhrudin mengatakan, perseroan akan fokus pada tiga hal dalam melakukan transformasi digital yaitu manajemen yang berorientasi pada pelanggan, manajemen yang menghargai kearifan lokal, dan teknik keuangan berbasis TI. 

"Ketiga fokus itu bisa terwujud dengan memastikan nasabah mendapatkan layanan yang mudah, cepat, dan nyaman, sekaligus menjaga kepercayaan nasabah bahwa aset yang dikelola aman," kata Helmi dalam keterangan resminya, Kamis (16/12).

Helmi bilang, Bank KB Bukopin akan bertransformasi menjadi Bank yang lebih digital. Sehingga kami akan berupaya untuk dapat membawa KB Bukopin memberikan pelayanan yang mudah, nyaman, dan sebagai bank pemain utama IT yang powerfull

Perseroan saat ini telah merampungkan salah satu aksi korporasi terbesar dalam hal penambahan modal melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Adapun periode perdagangan dan hak exercise bagi seluruh pemegang saham existing dilaksanakan selama 22 November 2021 hingga 26 November 2021.

Baca Juga: Genjot Bisnis Tahun Depan, BTN Perkuat Digitalisasi Layanan KPR

Dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI, Perseroan menerbitkan  35.214.288.984 lembar saham seri B dengan nilai perdagangan sebesar Rp 200 per lembar saham atau senilai Rp 7.042.857.796.800 untuk dana yang berhasil dihimpun. 

Namun demikian atas penerbitan sejumlah saham baru tersebut, Perseroan berhasil membukukan pesanan dengan nominal melebihi ekspektasi anggaran yang telah ditentukan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi