KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (
BBKP) mengumumkan melakukan perubahan jadwal pelaksanaan rights issuenya. Sebelumnya, perseroan memperkirakan rencana penawaran umum terbatas tersebut akan mendapat izin dari regulator pada 15 September 2021. Periode pencatatan saham rights issue di Bursa Efek Indonesia semula dijadwalkan digelar pada pada 29 September- 6 Oktober 2021. Tanggal akhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum-Right) di pasar negosiasi dan reguler dijadwalkan pada 23 September dan di pasar tunai 27 September. Sementara perdagangan saham tanpa HMETD (Ex-Right) di pasar reguler dan negosiasi pada 24 September dan di pasar tunai pada 28 September.
Pengumuman jadwal pelaksanaan rights issue telah dipublikasikan dalam prospektus ringkas pada 3 September 2021 lalu.
Baca Juga: Bank KB Bukopin (BBKP) lakukan partial delisting, hapus saham Bosowa dan Kopkapindo "Terdapat perubahan pada indikasi jadwal pelaksanaan penawaran umum terbatas IV, namun perseroan hingga saat ini masih belum dapat mempublikasikan indikasi jadwal terbaru," kata Tias Hardi Sekretaris Perusahaan Bank KB Bukopin dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/9).
Seperti diketahui, bank berkode saham BBKP ini akan melaksanakan rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 35.156.418.285 saham baru dengan nominal Rp 100 per saham.
Dalam prospektusnya, KB Bukopin menyebutkan bahwa dana hasil rights issue akan digunakan memperkuat modal, mendukung penyaluran kredit, dan memperkuat struktur pendanaan jangka panjang sesuai dengan arah bisnis yang telah ditetapkan. Secara rinci, dana itu akan digunakan 60% untuk pengembangan bisnis di segmen UMKM dan 40% di segmen konsumer. Itu sejalan dengan rencana bisnis bank (RBB) KB Bukopin sampai tahun 2023 dimana pengembangan bisnis ritel ditargetkan bisa mencapai 67% dan segmen komersial sebesar 33%. Per per Agustus 2021, kepemilikan saham KB Bukopin terdiri dari Kookmin Bank Co Ltd dengan porsi 67%, Bosowa Corporindo 6,31% dan sisanya dimiliki masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi