JAKARTA. Bank KEB Hana Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 350 miliar di penghujung tahun 2014. Pencapaian itu jauh lebih tinggi ketimbang saat Bank KEB Hana masih berdiri sendiri-sendiri sebagai Bank Hana dan Bank KEB Indonesia. Sebagai gambaran, per akhir 2013, laba Bank Hana hanya mencapai Rp 89,43 miliar. Pada periode yang sama, Bank KEB Indonesia mencatat laba Rp 139,67 miliar. Jika laba tahun 2013 kedua bank tersebut dijumlah, maka nilainya mencapai Rp 229,1 miliar. Dengan begitu, pencapaian laba bank hasil merger di tahun 2014 tumbuh 52,77%. Lee Hwa Soo, Direktur Keuangan Bank KEB Hana menjelaskan, pencapaian laba tersebut tidak lepas dari pencapaian total kredit, dana pihak ketiga (DPK), dan aset. Lee merinci, per akhir 2014 aset Bank KEB Hana mencapai Rp 22 triliun, dengan DPK Rp 11 triliun, dan kredit Rp 15 triliun.
"Kami akan terus meningkatkan kinerja. Dan kami berharap bisa menjadi top 20 bank di Indonesia pada 2023 mendatang," terang Lee, Kamis (8/1). Per Desember 2013, Bank Hana mencatat penyaluran kredit Rp 6,3 triliun, sementara Bank KEB Rp 3,5 triliun. Bayu Wisnu Wardhana, Direktur Konsumer Bank KEB Hana menambahkan, sejak awal tahun ini pihaknya mulai masuk ke bisnis kredit konsumer. Dengan target kredit hingga Rp 20 triliun di tahun ini, Bayu menyebut, sekitar satu per tiga dari total kredit tersebut akan disumbangkan oleh kredit konsumer. Salah satu yang dipacu Bank KEB Hana adalah kredit pemilikan rumah (KPR). "Sisanya tetap akan berasal dari korporat dan komersial banking, dengan target pasar pebisnis lokal dan pebisnis asal Korea," jelas Bayu. Bayu pun optimis dengan penetapan target kredit tersebut. Terlebih, lanjut Bayu, Bank KEB Hana bisa terus menambah jumlah nasabah yang saat ini mencapai sekitar 76 ribu menjadi lebih dari 100 ribu nasabah.