JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus meneliti kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada empat sektor. Seperti konstruksi, pertambangan, perdagangan dan jasa sosial. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI mengatakan, kenaikan NPL itu terjadi pada bank-bank kelompok kecil. “Kelompok bank BUKU 1 dan BUKU 2 mencatat kenaikan NPL tinggi pada empat sektor tersebut,” kata Halim, di Gedung DPR RI, Senin (15/9). Namun BI memproyeksikan akan ada perbaikan kredit bermasalah pada semester II/2014 ini. Kecuali untuk segmen tertentu yang lebih panjang proses perbaikannya.
Bank kecil catat NPL tinggi di empat sektor ini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus meneliti kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada empat sektor. Seperti konstruksi, pertambangan, perdagangan dan jasa sosial. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI mengatakan, kenaikan NPL itu terjadi pada bank-bank kelompok kecil. “Kelompok bank BUKU 1 dan BUKU 2 mencatat kenaikan NPL tinggi pada empat sektor tersebut,” kata Halim, di Gedung DPR RI, Senin (15/9). Namun BI memproyeksikan akan ada perbaikan kredit bermasalah pada semester II/2014 ini. Kecuali untuk segmen tertentu yang lebih panjang proses perbaikannya.