JAKARTA. Kredit konsumsi tahun ini akan tetap tumbuh, meskipun ada dampak negatif kebijakan loan to value (LTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kendaraan. Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) memprediksi, beleid yang menaikkan uang muka itu hanya berdampak pada bank yang memiliki porsi kredit konsumsi tinggi. Menurut kajian Perbanas, aturan ini akan berdampak pada kelompok bank pembangunan daerah (BPD) dan bank swasta nondevisa menengah kecil. Porsi kredit konsumsi terhadap total kredit di BPD mencapai 68,49% dan bank swasta nondevisa 49,26%. Adapun porsi kredit konsumsi secara umum mencapai 30,35% dari total kredit. Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan, bank besar tidak terpengaruh, sebab lebih mudah mengalihkan alokasi kredit konsumsi ke kredit produktif. "Bagi bank kecil dan BPD bisa saja meminimalisasi pengaruhnya jika berhasil mengalihkan kredit ke sektor produktif. Namun, memperkecil kredit konsumsi tidak mudah," ujarnya, pekan lalu.
Bank kecil dan BPD terpukul aturan LTV
JAKARTA. Kredit konsumsi tahun ini akan tetap tumbuh, meskipun ada dampak negatif kebijakan loan to value (LTV) untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kendaraan. Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) memprediksi, beleid yang menaikkan uang muka itu hanya berdampak pada bank yang memiliki porsi kredit konsumsi tinggi. Menurut kajian Perbanas, aturan ini akan berdampak pada kelompok bank pembangunan daerah (BPD) dan bank swasta nondevisa menengah kecil. Porsi kredit konsumsi terhadap total kredit di BPD mencapai 68,49% dan bank swasta nondevisa 49,26%. Adapun porsi kredit konsumsi secara umum mencapai 30,35% dari total kredit. Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan, bank besar tidak terpengaruh, sebab lebih mudah mengalihkan alokasi kredit konsumsi ke kredit produktif. "Bagi bank kecil dan BPD bisa saja meminimalisasi pengaruhnya jika berhasil mengalihkan kredit ke sektor produktif. Namun, memperkecil kredit konsumsi tidak mudah," ujarnya, pekan lalu.