JAKARTA. Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi primadona bagi industri perbankan. Tak hanya bank raksasa, bank kelas menengah dan kecil pun tergiur dengan pasar UKM. Suhaimin Djohan, Direktur Utama Bank National Nobu, menilai, UKM merupakan sektor yang punya prospek jangka panjang dan cakupan cukup besar. "Penyaluran ke sektor UKM juga sesuai visi misi kami untuk bisa terus penetrasi pasar," kata Suhaimin, pekan lalu. Dibandingkan kredit korporasi yang sekali menyalurkan mencapai ratusan miliar rupiah, volume di UKM memang terbilang kecil. Apalagi, kategori kredit UKM di Bank Nobu hanya berkisar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar. Artinya, butuh 100 UKM untuk bisa menandingi volume kredit korporasi. Saat ini, porsi kredit UKM Bank Nobu mencapai 75% dari total portofolio kredit, dan lebih banyak tersalurkan ke sektor perdagangan dan pengolahan. Bank Nobu akan mempertahankan porsi kredit UKM pada kisaran itu.
Bank kecil dan menengah ramai-ramai bidik UKM
JAKARTA. Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi primadona bagi industri perbankan. Tak hanya bank raksasa, bank kelas menengah dan kecil pun tergiur dengan pasar UKM. Suhaimin Djohan, Direktur Utama Bank National Nobu, menilai, UKM merupakan sektor yang punya prospek jangka panjang dan cakupan cukup besar. "Penyaluran ke sektor UKM juga sesuai visi misi kami untuk bisa terus penetrasi pasar," kata Suhaimin, pekan lalu. Dibandingkan kredit korporasi yang sekali menyalurkan mencapai ratusan miliar rupiah, volume di UKM memang terbilang kecil. Apalagi, kategori kredit UKM di Bank Nobu hanya berkisar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar. Artinya, butuh 100 UKM untuk bisa menandingi volume kredit korporasi. Saat ini, porsi kredit UKM Bank Nobu mencapai 75% dari total portofolio kredit, dan lebih banyak tersalurkan ke sektor perdagangan dan pengolahan. Bank Nobu akan mempertahankan porsi kredit UKM pada kisaran itu.