JAKARTA. Tak hanya di kelompok bank besar yang bunga depositonya luruh. Beralasan demi memperbaiki struktur dana, bank-bank kecil, yang selama ini terkenal suka mengiming-imingi deposan dengan bunga tinggi, juga mulai aktif memangkas bunga depositonya. Bank Pundi, termasuk bank yang gencar memangkas bunga deposito. Bank yang dulunya bernama Bank Eksekutif Internasional ini menggunting bunga 50 basis poin (bps) menjadi 8% April lalu. Pemangkasan akan berlanjut hingga menjadi 7,5% pada akhir semester I-2012. "Sebelumnya, bunga deposito kami 8,5%," tandas Gandhi G Putra Ismail, Direktur Utama Bank Pundi, pekan lalu. Manajemen mengiming-imingi bunga tinggi untuk meraih lagi kepercayaan deposan. Maklum, bank ini sempat limbung akibat salah kelola. Bank yang berdiri sejak 1992 ini bahkan pernah masuk ke pengawasan BI pada 2009, sebelum diakuisisi Recapital tahun berikutnya. Kini, kondisi pulih sehingga tak ada lagi alasan merayu nasabah dengan biaya besar. Bank Pundi memiliki 10.000 nasabah, sebanyak 95% di antaranya menempatkan dana di deposito, sisanya 5% mengendap di tabungan dan giro. Per kuartal I-2012, dana pihak ketiga tercatat Rp 6,32 triliun, naik 18% (year on year/yoy). "Kami optimistis, deposan tidak pindah ke bank lain," ujar Gandhi yakin.Bank Mutiara juga menurunkan bunga deposito dari 5% - 8% pada Maret lalu menjadi 3% - 6,5% awal Mei ini. Alasannya ingin fokus menghimpun dana murah, seperti tabungan dan giro pada kuartal I-2012 baru mencapai 14%. Penurunan bunga deposito, klaim manajemen, tidak membikin nasabah lari. Alih-alih menyusut, DPK malah tumbuh 13% menjadi Rp 11,5 triliun per Maret 2012 (yoy). Pemangkasan bunga juga terjadi di Bank Himpunan Saudara 1906. Denny Novisar Mahmuradi, Direktur Bank Saudara mengklaim, pihaknya sudah menurunkan bunga deposito sejak awal 2012. Dari sekitar 6,5% - 7% menjadi 5,5%. "Tiga bulan ini, bunga deposito kami stabil di kisaran 5,5%. Kami tak akan turun lagi," tegas Denny.Menurut Denny, penurunan bunga deposito sensitif di telinga deposan. Berkaca pada pengalaman, deposan korporat kerap memindahkan dana ketika bank menurunkan bunga. Walhasil nasabah korporat saat ini turun menjadi 45% dari sebelumnya 55%. Mereka berharap, efisiensi ini mengerek margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sehingga laba terdongkrak. Dari sisi nasabah, penurunan bunga deposito ini jelas semakin menghilangkan daya tarik deposito sebagai tempat penyimpanan uang. Nasabah gigit jari, karena pendapatan bunga begitu mini. Bahkan, bukan mustahil, simpanan mereka menjadi defisit lantaran deposan juga harus menanggung pajak penghasilan dari bunga deposito 20%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank kecil menggunting bunga deposito
JAKARTA. Tak hanya di kelompok bank besar yang bunga depositonya luruh. Beralasan demi memperbaiki struktur dana, bank-bank kecil, yang selama ini terkenal suka mengiming-imingi deposan dengan bunga tinggi, juga mulai aktif memangkas bunga depositonya. Bank Pundi, termasuk bank yang gencar memangkas bunga deposito. Bank yang dulunya bernama Bank Eksekutif Internasional ini menggunting bunga 50 basis poin (bps) menjadi 8% April lalu. Pemangkasan akan berlanjut hingga menjadi 7,5% pada akhir semester I-2012. "Sebelumnya, bunga deposito kami 8,5%," tandas Gandhi G Putra Ismail, Direktur Utama Bank Pundi, pekan lalu. Manajemen mengiming-imingi bunga tinggi untuk meraih lagi kepercayaan deposan. Maklum, bank ini sempat limbung akibat salah kelola. Bank yang berdiri sejak 1992 ini bahkan pernah masuk ke pengawasan BI pada 2009, sebelum diakuisisi Recapital tahun berikutnya. Kini, kondisi pulih sehingga tak ada lagi alasan merayu nasabah dengan biaya besar. Bank Pundi memiliki 10.000 nasabah, sebanyak 95% di antaranya menempatkan dana di deposito, sisanya 5% mengendap di tabungan dan giro. Per kuartal I-2012, dana pihak ketiga tercatat Rp 6,32 triliun, naik 18% (year on year/yoy). "Kami optimistis, deposan tidak pindah ke bank lain," ujar Gandhi yakin.Bank Mutiara juga menurunkan bunga deposito dari 5% - 8% pada Maret lalu menjadi 3% - 6,5% awal Mei ini. Alasannya ingin fokus menghimpun dana murah, seperti tabungan dan giro pada kuartal I-2012 baru mencapai 14%. Penurunan bunga deposito, klaim manajemen, tidak membikin nasabah lari. Alih-alih menyusut, DPK malah tumbuh 13% menjadi Rp 11,5 triliun per Maret 2012 (yoy). Pemangkasan bunga juga terjadi di Bank Himpunan Saudara 1906. Denny Novisar Mahmuradi, Direktur Bank Saudara mengklaim, pihaknya sudah menurunkan bunga deposito sejak awal 2012. Dari sekitar 6,5% - 7% menjadi 5,5%. "Tiga bulan ini, bunga deposito kami stabil di kisaran 5,5%. Kami tak akan turun lagi," tegas Denny.Menurut Denny, penurunan bunga deposito sensitif di telinga deposan. Berkaca pada pengalaman, deposan korporat kerap memindahkan dana ketika bank menurunkan bunga. Walhasil nasabah korporat saat ini turun menjadi 45% dari sebelumnya 55%. Mereka berharap, efisiensi ini mengerek margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sehingga laba terdongkrak. Dari sisi nasabah, penurunan bunga deposito ini jelas semakin menghilangkan daya tarik deposito sebagai tempat penyimpanan uang. Nasabah gigit jari, karena pendapatan bunga begitu mini. Bahkan, bukan mustahil, simpanan mereka menjadi defisit lantaran deposan juga harus menanggung pajak penghasilan dari bunga deposito 20%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News