JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang terus lesu pada semester I ini mulai berimbas pada bisnis bank. Kelompok bank kecil misalnya, berniat akan melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk rencana memangkas target pertumbuhan bisnis di semester II/2015, dari rencana bisnis bank (RBB) untuk tahun 2015. Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu, mengatakan, permintaan kredit tidak terlalu besar, karena sektor rill bergerak lambat yang disebabkan oleh ekonomi masih melemah. “Kami akan revisi pertumbuhan kredit di bawah 14% dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10%,” katanya, akhir pekan. Pada awal tahun, Bank Windu membidik pertumbuhan kredit sebesar 15% dan DPK sebesar 10%. Sedangkan, perusahaan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 13,62% menjadi Rp 6,87 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 6,05 triliun per kuartal I/2014. Serta, DPK tumbuh 22,75% menjadi Rp 8,41 triliun per kuartal I/2015 dari Rp 6,85 triliun per kuartal I/2014.
Bank kecil pangkas target kredit
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang terus lesu pada semester I ini mulai berimbas pada bisnis bank. Kelompok bank kecil misalnya, berniat akan melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk rencana memangkas target pertumbuhan bisnis di semester II/2015, dari rencana bisnis bank (RBB) untuk tahun 2015. Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu, mengatakan, permintaan kredit tidak terlalu besar, karena sektor rill bergerak lambat yang disebabkan oleh ekonomi masih melemah. “Kami akan revisi pertumbuhan kredit di bawah 14% dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10%,” katanya, akhir pekan. Pada awal tahun, Bank Windu membidik pertumbuhan kredit sebesar 15% dan DPK sebesar 10%. Sedangkan, perusahaan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 13,62% menjadi Rp 6,87 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 6,05 triliun per kuartal I/2014. Serta, DPK tumbuh 22,75% menjadi Rp 8,41 triliun per kuartal I/2015 dari Rp 6,85 triliun per kuartal I/2014.