JAKARTA. Sempat sempoyongan di awal tahun, kini industri perbankan bak mendapat multivitamin. Niat Bank Indonesia (BI) melonggarkan ketentuan loan to value (LTV) atau batas minimal uang muka kredit properti (KPR) dan otomotif (KKB), membangkitkan gairah industri perbankan untuk menaikkan target penyaluran pembiayaan KPR. Bank Tabungan Negara (BTN), misalnya, langsung mengagendakan revisi target penyaluran KPR tahun ini. Semula, bank spesialis kredit properti ini menargetkan pertumbuhan KPR 18%-19% ftahun ini. Jalaran pelonggaran loan to value KPR, BTN berencana menaikkan target tersebut. "Tapi, ini masih dalam kajian," kata Maryono, Direktur Utama BTN kepada KONTAN, Rabu (20/5). Sebagai gambaran, saat ini, loan to value kredit properti minimal sebesar 70% atau dengan uang muka 30%. Nah, Bank Indonesia (BI) bakal menambahkan rasio LTV tersebut sebesar 10%.
Bank kembali bergairah menyalurkan KPR
JAKARTA. Sempat sempoyongan di awal tahun, kini industri perbankan bak mendapat multivitamin. Niat Bank Indonesia (BI) melonggarkan ketentuan loan to value (LTV) atau batas minimal uang muka kredit properti (KPR) dan otomotif (KKB), membangkitkan gairah industri perbankan untuk menaikkan target penyaluran pembiayaan KPR. Bank Tabungan Negara (BTN), misalnya, langsung mengagendakan revisi target penyaluran KPR tahun ini. Semula, bank spesialis kredit properti ini menargetkan pertumbuhan KPR 18%-19% ftahun ini. Jalaran pelonggaran loan to value KPR, BTN berencana menaikkan target tersebut. "Tapi, ini masih dalam kajian," kata Maryono, Direktur Utama BTN kepada KONTAN, Rabu (20/5). Sebagai gambaran, saat ini, loan to value kredit properti minimal sebesar 70% atau dengan uang muka 30%. Nah, Bank Indonesia (BI) bakal menambahkan rasio LTV tersebut sebesar 10%.