JAKARTA. Kapasitas perbankan Indonesia untuk membiayai pembangunan infrastruktur Indonesia terbatas. Bank komersil tidak bisa membiayai infrastruktur karena karakteristik pendanaannya jangka panjang, sedangkan dana yang dimilikinya jangka pendek. Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, kapasitas pembiyaan pemerintah memang terbatas. Dengan anggaran Rp 290 triliun untuk infrastruktur tahun ini, persentasenya terhadap PDB hanya 3%. Nilai ini jelas jauh bila dibandingkan dengan kebutuhan infrastruktur selama lima tahun ke depan yaitu sekitar Rp 5.000 triliun. Untuk menarik swasta, diakuinya, swasta hanya tertarik pada proyek yang layak ekonomi (bermanfaat untuk mendorong ekonomi) dan layak finansial (secara keuangan dapat dipertanggungjawabkan, uang investasinya kembali).
Bank komersil terbatas membiayai infrastruktur
JAKARTA. Kapasitas perbankan Indonesia untuk membiayai pembangunan infrastruktur Indonesia terbatas. Bank komersil tidak bisa membiayai infrastruktur karena karakteristik pendanaannya jangka panjang, sedangkan dana yang dimilikinya jangka pendek. Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, kapasitas pembiyaan pemerintah memang terbatas. Dengan anggaran Rp 290 triliun untuk infrastruktur tahun ini, persentasenya terhadap PDB hanya 3%. Nilai ini jelas jauh bila dibandingkan dengan kebutuhan infrastruktur selama lima tahun ke depan yaitu sekitar Rp 5.000 triliun. Untuk menarik swasta, diakuinya, swasta hanya tertarik pada proyek yang layak ekonomi (bermanfaat untuk mendorong ekonomi) dan layak finansial (secara keuangan dapat dipertanggungjawabkan, uang investasinya kembali).