JAKARTA. Bank-bank pelaksana Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) malas menunaikan komitmennya. Menurut data Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera), dari target membiayai 133.000 rumah murah hingga akhir 2012, bank baru merealisasikan 26.000 unit rumah per September 2012. Jadi, realisasi FLPP baru 19,5%. Deputi Bidang Pembiayaan Kempera, Sri Hartoyo, menjelaskan, dari 20 bank penyalur FLPP, hanya Bank Tabungan Negara (BTN) yang komitmennya tinggi. "Dari 26.000 unit itu 99% dibiayai BTN," katanya, usai acara pembukaan BTN Expo, Sabtu (22/9). Menurut Sri, kemalasan bank ini disebabkan beberapa hal. Antara lain, kredit rumah murah tidak menarik karena bunganya tetap (fixed rate) sebesar 7,25% selama angsuran alias hingga 20 tahun. Kedua, minimnya outlet bank yang melayani program ini. "Padahal kami mengajak bank pelaksana lainnya agar ada kompetisi membiayai rumah ini," kata Sri. Pemerintah juga sudah menambah alokasi dana di FLPP dan memperpanjang masa angsuran.
Bank lamban menyalurkan KPR bersubsidi
JAKARTA. Bank-bank pelaksana Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) malas menunaikan komitmennya. Menurut data Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera), dari target membiayai 133.000 rumah murah hingga akhir 2012, bank baru merealisasikan 26.000 unit rumah per September 2012. Jadi, realisasi FLPP baru 19,5%. Deputi Bidang Pembiayaan Kempera, Sri Hartoyo, menjelaskan, dari 20 bank penyalur FLPP, hanya Bank Tabungan Negara (BTN) yang komitmennya tinggi. "Dari 26.000 unit itu 99% dibiayai BTN," katanya, usai acara pembukaan BTN Expo, Sabtu (22/9). Menurut Sri, kemalasan bank ini disebabkan beberapa hal. Antara lain, kredit rumah murah tidak menarik karena bunganya tetap (fixed rate) sebesar 7,25% selama angsuran alias hingga 20 tahun. Kedua, minimnya outlet bank yang melayani program ini. "Padahal kami mengajak bank pelaksana lainnya agar ada kompetisi membiayai rumah ini," kata Sri. Pemerintah juga sudah menambah alokasi dana di FLPP dan memperpanjang masa angsuran.