JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan sumbangan laba dari anak usaha sebesar 13% pada tahun 2015 ini. Sepanjang tahun 2014 kemarin, kontribusi pendapatan anak usaha terhadap laba perseroan adalah sebesar 10%. Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, laba bank pada akhir 2014 adalah sebesar Rp 19,4 triliun. Sementara itu, laba konsolidasi perseroan mencapai Rp 19,9 triliun. Ini artinya, laba yang disumbangkan oleh anak usaha adalah sebesar Rp 500 miliar. Pahala menambahkan, untuk pendapatan, anak usaha menyumbang 10% terhadap pendapatan konsolidasi perseroan. Sementara itu, dari sisi kredit, pertumbuhan kredit Bank Mandiri adalah sebesar Rp 59 triliun. Sementara pertumbuhan kredit secara konsolidasi adalah sebesar Rp 56 triliun-Rp 57 triliun. Menurut Budi, perlambatan pertumbuhan konsolidasi dikarenakan anak usaha BSM yang mengalami perlambatan pertumbuhan. "BSM tumbuh sama seperti bank-bank syariah lain yang tumbuhnya mundur," ucap Budi di Jakarta, Rabu (11/2). Karena itu, Bank Mandiri mengatur adanya likuiditas pencadangan untuk anak usaha. Provisi yang diberikan oleh bank dengan kode saham BMRI ini mencapai Rp 1 triliun. "BSM ada kredit yang harus diperbaiki, maka kami berikan provisi. Bukan untuk absorb kredit, hanya digunakan sebagai cadangan saja," katanya. Lebih lanjut Budi mengungkapkan bahwa sampai dengan akhir 2014, LDR BSM berada di level 85% atau dalam kondisi permodalan yang baik. Selain itu, Bank Mandiri juga menargetkan pertumbuhan pembiayaan BSM sepanjang 2015 sebesar 15%-17%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mandiri akui pertumbuhan BSM mundur
JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan sumbangan laba dari anak usaha sebesar 13% pada tahun 2015 ini. Sepanjang tahun 2014 kemarin, kontribusi pendapatan anak usaha terhadap laba perseroan adalah sebesar 10%. Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, laba bank pada akhir 2014 adalah sebesar Rp 19,4 triliun. Sementara itu, laba konsolidasi perseroan mencapai Rp 19,9 triliun. Ini artinya, laba yang disumbangkan oleh anak usaha adalah sebesar Rp 500 miliar. Pahala menambahkan, untuk pendapatan, anak usaha menyumbang 10% terhadap pendapatan konsolidasi perseroan. Sementara itu, dari sisi kredit, pertumbuhan kredit Bank Mandiri adalah sebesar Rp 59 triliun. Sementara pertumbuhan kredit secara konsolidasi adalah sebesar Rp 56 triliun-Rp 57 triliun. Menurut Budi, perlambatan pertumbuhan konsolidasi dikarenakan anak usaha BSM yang mengalami perlambatan pertumbuhan. "BSM tumbuh sama seperti bank-bank syariah lain yang tumbuhnya mundur," ucap Budi di Jakarta, Rabu (11/2). Karena itu, Bank Mandiri mengatur adanya likuiditas pencadangan untuk anak usaha. Provisi yang diberikan oleh bank dengan kode saham BMRI ini mencapai Rp 1 triliun. "BSM ada kredit yang harus diperbaiki, maka kami berikan provisi. Bukan untuk absorb kredit, hanya digunakan sebagai cadangan saja," katanya. Lebih lanjut Budi mengungkapkan bahwa sampai dengan akhir 2014, LDR BSM berada di level 85% atau dalam kondisi permodalan yang baik. Selain itu, Bank Mandiri juga menargetkan pertumbuhan pembiayaan BSM sepanjang 2015 sebesar 15%-17%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News