KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk sebagai salah satu bank terbesar di Tanah Air mengumumkan kebijakan bagi segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diharap dapat meringankan beban debitur di tengah penyebaran virus corona (Covid-19). Bank Mandiri akan menerapkan kebijakan khusus berupa relaksasi dalam pembayaran angsuran maupun perpanjangan jangka waktu pinjaman bagi pelaku UMKM yang terdampak corona, termasuk penyesuaian suku bunga. Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, penerapan kebijakan ini akan dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian bank dan mengacu pada kebijakan OJK mengenai Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona. Bank Mandiri memiliki portofolio kredit segmen UMKM sebesar Rp 103 triliun pada Februari 2020, atau tumbuh 10,9% dari periode yang sama tahun lalu. "Kami menyadari saat ini kondisi bisnis pelaku UMKM sedang menghadapi masa sulit karena terdampak virus Covid-19. Untuk itu, kami berusaha mencari solusi untuk memastikan debitur UMKM kami bisa melalui masa yang sangat sulit ini," kata Hery dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (24/3) malam.
Bank Mandiri beri keringanan untuk debitur UMKM terdampak corona
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk sebagai salah satu bank terbesar di Tanah Air mengumumkan kebijakan bagi segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diharap dapat meringankan beban debitur di tengah penyebaran virus corona (Covid-19). Bank Mandiri akan menerapkan kebijakan khusus berupa relaksasi dalam pembayaran angsuran maupun perpanjangan jangka waktu pinjaman bagi pelaku UMKM yang terdampak corona, termasuk penyesuaian suku bunga. Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, penerapan kebijakan ini akan dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian bank dan mengacu pada kebijakan OJK mengenai Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona. Bank Mandiri memiliki portofolio kredit segmen UMKM sebesar Rp 103 triliun pada Februari 2020, atau tumbuh 10,9% dari periode yang sama tahun lalu. "Kami menyadari saat ini kondisi bisnis pelaku UMKM sedang menghadapi masa sulit karena terdampak virus Covid-19. Untuk itu, kami berusaha mencari solusi untuk memastikan debitur UMKM kami bisa melalui masa yang sangat sulit ini," kata Hery dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (24/3) malam.