Bank Mandiri Berkomitmen Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berkomitmen untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi AS Aturridha menyatakan perbankan memiliki peran critical menciptakan electrical vehicle ecosystem berupa pembiayaan ke industri nikel, baterai dan pabrikan kendaraan, hingga kredit ritl kendaraan listrik serta penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU).

“Dalam rangka mempercepat pengembangan electrical vehicle ecosystem, sebagai wujud sinergi BUMN dengan PLN, Kantor Pusat Bank Mandiri telah menghadirkan SPKLU yang dapat digunakan untuk umum. Keberadaan SPKLU ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif membentuk ekosistem Energi Terbarukan, mengingat saat ini di kantor pusat telah menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Rabu (21/9). 

Ke depannya Bank Mandiri berencana memperluas jangkauan penggunaan kendaraan listrik termasuk pengadaan SPKLU di beberapa wilayah kerja seluruh Indonesia. Bank Mandiri ikut mendukung program pemerintah mengakselerasi transisi energi melalui pembiayaan ke PLN bersama Himbara lainnya untuk pembangunan dan pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).


Baca Juga: Dian Ediana Rae Resmi Diangkat Jadi Anggota Dewan Komisioner LPS Ex-Officio OJK

“Kami juga terus berupaya meningkatkan pembiayaan kendaraan listrik bekerjasama dengan perusahaan anak yakni Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance dengan penyaluran sebesar Rp 58 miliar pada Juni 2022 kepada 218 unit,” paparnya. 

Lanjutnya, saat ini Bank Mandiri telah berkontribusi aktif dalam pembiayaan sindikasi smelter baterai listrik bersama dengan 3 bank daerah senilai Rp 3,98 triliun. Dalam skema tersebut, Bank Mandiri bertindak sebagai mandated lead arranger dan bookrunner.

“Keikutsertaan Bank Mandiri menjadi bukti nyata kami sebagai katalis pertumbuhan ekonomi bagi pengembangan industri lokal nikel berikut turunannya serta mendukung program pemerintah percepatan hilirisasi nilai tambah komoditas mineral Indonesia,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .