JAKARTA. Penerapan aturan lisensi berjenjang tidak selalu berdampak buruk bagi bank. Salah satunya Bank Mandiri. Bank terbesar ini mendapatkan dua keuntungan dari penerapan beleid anyar tersebut. Pertama, optimalisasi penyertaan modal. Bila sebelumnya perbankan hanya boleh melakukan penyertaan maksimal 25%, dengan aturan lisensi berjenjang, Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 dapat kelonggaran batas penyertaan menjadi 35%. Total modal inti plus pelengkap Bank Mandiri saat ini mencapai Rp 64,3 triliun. Artinya batas maksimal penyertaan modal Rp 22,5 triliun. Saat ini penyertaan modal Mandiri pada anak usaha baru Rp 16,1 triliun. "Kami punya tambahan kelonggaran penyertaan modal kurang lebih Rp 6,4 triliun. Potensi ini bisa kami manfaatkan, termasuk ekspansi ke luar negeri," ujar Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot Setausa, Kamis (7/2).
Bank Mandiri berpeluang tingkatkan penyertaan
JAKARTA. Penerapan aturan lisensi berjenjang tidak selalu berdampak buruk bagi bank. Salah satunya Bank Mandiri. Bank terbesar ini mendapatkan dua keuntungan dari penerapan beleid anyar tersebut. Pertama, optimalisasi penyertaan modal. Bila sebelumnya perbankan hanya boleh melakukan penyertaan maksimal 25%, dengan aturan lisensi berjenjang, Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 dapat kelonggaran batas penyertaan menjadi 35%. Total modal inti plus pelengkap Bank Mandiri saat ini mencapai Rp 64,3 triliun. Artinya batas maksimal penyertaan modal Rp 22,5 triliun. Saat ini penyertaan modal Mandiri pada anak usaha baru Rp 16,1 triliun. "Kami punya tambahan kelonggaran penyertaan modal kurang lebih Rp 6,4 triliun. Potensi ini bisa kami manfaatkan, termasuk ekspansi ke luar negeri," ujar Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot Setausa, Kamis (7/2).