JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ingin lari kencang untuk mengejar pertumbuhan kredit korporasi setelah kredit bernilai besar ini hanya tumbuh 2,7% pada tahun lalu. Royke Tumilaar, Direktur Korporasi Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya akan membidik pertumbuhan kredit korporasi sebesar 10% pada tahun 2015. Menurutnya, penyaluran kredit untuk korporasi masih kecil pada kuartal I/2015. Karena pengusaha besar belum mencairkan kredit yang sudah ada dalam komitmen atau meminta pinjaman kredit baru, sebab belum ada pembangunan proyek. “Pertumbuhan korporasi cenderung flat pada kuartal I/2015,” kata Royke, di DPR RI, Rabu (8/4). Selanjutnya, bank berplat merah ini akan mengincar kredit korporasi mayoritas ke sektor infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan dan bandara. Sektor lainnya adalah pemberian kredit komoditas yang masih minim risiko seperti karet dan kelapa sawit. Lanjutnya, sektor komoditas masih beresiko sehingga harus lebih selektif dalam pemberian kredit. Dengan asumsi kredit korporasi tumbuh 10%, maka Bank Mandiri akan menyalurkan kredit korporasi sekitar Rp 14,2 triliun atau mencapai Rp 156,8 triliun pada akhir tahun 2015, dari realisasi kredit sebesar Rp 142,6 triliun per Desember 2014 atau hanya naik 2,7% dibandingkan posisi Rp 130,9 triliun per Desember 2013. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mandiri bidik kredit korporasi 10%
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ingin lari kencang untuk mengejar pertumbuhan kredit korporasi setelah kredit bernilai besar ini hanya tumbuh 2,7% pada tahun lalu. Royke Tumilaar, Direktur Korporasi Bank Mandiri, mengatakan, pihaknya akan membidik pertumbuhan kredit korporasi sebesar 10% pada tahun 2015. Menurutnya, penyaluran kredit untuk korporasi masih kecil pada kuartal I/2015. Karena pengusaha besar belum mencairkan kredit yang sudah ada dalam komitmen atau meminta pinjaman kredit baru, sebab belum ada pembangunan proyek. “Pertumbuhan korporasi cenderung flat pada kuartal I/2015,” kata Royke, di DPR RI, Rabu (8/4). Selanjutnya, bank berplat merah ini akan mengincar kredit korporasi mayoritas ke sektor infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan dan bandara. Sektor lainnya adalah pemberian kredit komoditas yang masih minim risiko seperti karet dan kelapa sawit. Lanjutnya, sektor komoditas masih beresiko sehingga harus lebih selektif dalam pemberian kredit. Dengan asumsi kredit korporasi tumbuh 10%, maka Bank Mandiri akan menyalurkan kredit korporasi sekitar Rp 14,2 triliun atau mencapai Rp 156,8 triliun pada akhir tahun 2015, dari realisasi kredit sebesar Rp 142,6 triliun per Desember 2014 atau hanya naik 2,7% dibandingkan posisi Rp 130,9 triliun per Desember 2013. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News