JAKARTA. Bisnis kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi primadona bagi industri perbankan. Direktur Mikro dan Bisnis Perbankan PT Bank Mandiri Tbk Tardi mengatakan, prospek kredit UMKM masih besar karena tidak semua bank paham menjalankan bisnis dengan risiko tinggi ini. “Kami membidik pertumbuhan kredit UMKM sebesar 15% di tahun 2016,” kata Tardi, kepada KONTAN, Rabu (3/2). Bank berpelat merah ini akan mengincar penyaluran kredit UMKM ke sektor yang potensial seperti perdagangan, makanan dan minuman, kesehatan seperti toko obat, pertanian dan perikanan. Tardi menambahkan, pihaknya akan selektif menyalurkan kredit UMKM untuk menjaga risiko kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di tengah perlambatan ekonomi ini. Sayangnya, ia enggan menyampaikan rasio NPL untuk kredit UMKM. “So far, rasio NPL UMKM masih baik,” klaimnya. Bank Mandiri membukukan penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 75,78 triliun pada akhir tahun 2015 dengan pertumbuhan kredit mikro 20%, kredit kecil 15% dan kredit menengah 10%. Kredit tersebut setara dengan 56% dari total kredit perusahaan. Misalnya, perusahaan mencatat jumlah debitur mikro sebanyak 1.112.385 nasabah dengan nilai kredit mikro sebesar Rp 42,48 triliun per akhir Desember 2015 atau naik 22,9% dibandingkan posisi Desember 2014. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mandiri bidik pertumbuhan kredit UMKM 15%
JAKARTA. Bisnis kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi primadona bagi industri perbankan. Direktur Mikro dan Bisnis Perbankan PT Bank Mandiri Tbk Tardi mengatakan, prospek kredit UMKM masih besar karena tidak semua bank paham menjalankan bisnis dengan risiko tinggi ini. “Kami membidik pertumbuhan kredit UMKM sebesar 15% di tahun 2016,” kata Tardi, kepada KONTAN, Rabu (3/2). Bank berpelat merah ini akan mengincar penyaluran kredit UMKM ke sektor yang potensial seperti perdagangan, makanan dan minuman, kesehatan seperti toko obat, pertanian dan perikanan. Tardi menambahkan, pihaknya akan selektif menyalurkan kredit UMKM untuk menjaga risiko kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di tengah perlambatan ekonomi ini. Sayangnya, ia enggan menyampaikan rasio NPL untuk kredit UMKM. “So far, rasio NPL UMKM masih baik,” klaimnya. Bank Mandiri membukukan penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 75,78 triliun pada akhir tahun 2015 dengan pertumbuhan kredit mikro 20%, kredit kecil 15% dan kredit menengah 10%. Kredit tersebut setara dengan 56% dari total kredit perusahaan. Misalnya, perusahaan mencatat jumlah debitur mikro sebanyak 1.112.385 nasabah dengan nilai kredit mikro sebesar Rp 42,48 triliun per akhir Desember 2015 atau naik 22,9% dibandingkan posisi Desember 2014. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News