Bank Mandiri (BMRI) Catat Peningkatan Penjualan Aset Kredit Bermasalah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menuju pengujung tahun 2023, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat kemajuan dalam menjual aset bermasalah.

Data dari Bank Mandiri menunjukkan sampai September 2023 rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) membaik 52 basis points (Bps) secara year on year (YoY). NPL Bank Mandiri berada di 1,36% pada akhir September 2023.

Sebelumnya pada Desember 2022, NPL Bank Mandiri sebesar 1,88%. Penyusutan NPL ini menunjukkan perbaikan kualitas kredit Bank Mandiri. 


Baca Juga: Kredit Menggeliat, Likuiditas Perbankan di BI Kian Susut

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Teuku Ali Usman mengungkapkan bahwa hal tersebut didorong oleh sejumlah inisiatif strategis. Salah satu inisiatif BMRI adalah pelepasan aset bermasalah melalui mekanisme lelang. Lewat inisiatif ini, Bank Mandiri menargetkan prospek kredit semakin membaik dan stabil sampai 2024.

"Kami melihat trend perbaikan kualitas kredit ini akan berlanjut dan stabil di 2024 mendatang," kata Teuku Ali kepada Kontan.co.id, Kamis (7/12). 

 
BMRI Chart by TradingView

Selain itu, Loan at Risk Ratio (LaR) yang termasuk restrukturisasi covid mengalami perubahan yang juga cukup baik. LAR turun menjadi 9,87% per akhir September 2023 dari sebelumnya 12,10% pada Desember 2022.

Perbaikan ini mendorong adanya penurunan cost of credit (CoC) dari 1,21% pada Desember tahun lalu menjadi 0,73% di September tahun ini.

Baca Juga: Laju IHSG Masih Berat, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (7/12)

Seiring dengan adanya perbaikan kualitas portofolio, Teuku Ali juga menyinggung kecukupan pencadangan yang mengalami penyesuaian. Terlihat dari peningkatan persentase NPL coverage mencapai 339,61% di September 2023, padahal tahun lalu sebesar 311,10%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli