KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga dari empat bank dalam Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4 telah memaparkan kinerjanya di periode Januari hingga September 2023. Adapun, PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) menjadi bank dengan pertumbuhan paling tinggi untuk laba di periode tersebut. Bank Mandiri mencatatkan kenaikan laba mencapai 27,4% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 39,1 triliun. Selanjutnya, ada PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) mengalami kenaikan 25,8% YoY menjadi Rp 36,4 triliun. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) menjadi bank yang pertumbuhannya terlihat paling lambat yaitu sekitar 12,5% YoY. Meski demikian, BRI tetap menjadi bank dengan laba terbesar di periode ini mencapai Rp 44,2 triliun.
Baca Juga: Bank Mandiri Targetkan Rilis Produk Paylater Pada November Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi optimistis kinerja tersebut bakal terus berlanjut meski kondisi perekonomian saat ini. Mengingat, adanya tren kenaikan suku bunga dan pelemahan rupiah. “Kami optimistis ruang pertumbuhan masih terbuka, oleh karena itu kamu memproyeksikan bisnis akan tetap, mengingat masih memiliki likuiditas yang cukup” ujarnya. Oleh karenanya, Darmawan mengatakan, pertumbuhan kredit juga masih akan sesuai dengan target awal tahun yaitu tumbuh di kisaran 10% hingga 12%. Mengingat, saat ini sudah tumbuh 12,71% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.167,51 triliun.
Ia juga melihat pertumbuhan kredit Bank Mandiri akan tetap di atas industri akhir tahun ini. Darmawan melihat industri perbankan akan tumbuh kredit sekitar 9% YoY.
Baca Juga: Bank BSI (BRIS) Raup Laba Rp 4,2 triliun Hingga Kuartal III, Melonjak 31% Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa saat ini
salah satu penopang pertumbuhan kinerja laba saat di periode ini adalah proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI. Fee-based Income (FBI) BRI Group tercatat tumbuh 12,19% yoy menjadi senilai Rp15,56 triliun. Pencapaian FBI BRI tersebut sejalan dengan volume transaksi Super Apps BRImo yang tumbuh sebesar 66,87% yoy atau mencapai Rp2.984 triliun dan jumlah pengguna yang mencapai 29,8 juta user. Sementara itu, ia juga menegaskan selama ini pihaknya tak hanya melulu mempertimbangkan margin yang besar. Di mana, kualitas kredit pun tetap perlu diperhatikan dengan mempersiapkan pencadangan.
Baca Juga: Laba Bank Mandiri Naik 27,4% Jadi Rp 39,1 Triliun Hingga September 2023 “Ketika kita punya margin yang tebal, maka kita tidak foya-foya untuk diambil sebagai laba semuanya, tetapi kita cadangkan untuk menutup apabila kredit kita mengalami pemburukan,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli