KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggenjot penyaluran kredit ke sektor infrastruktur. Terbaru, bank bersandi saham
BMRI ini, sepakat menyalurkan kredit senilai total Rp2,3 triliun untuk membiayai pelaksanaan dua proyek infrastruktur dasar. Kedua proyek ini difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yaitu kepada PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur dan PT Baja Titian Utama. Dari total kredit tersebut, Bank Mandiri memberikan pembiayaan kepada PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur sebesar Rp 572,6 miliar, yang merupakan bagian dari kredit sindikasi senilai Rp 1,172 triliun, bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan BPD Jabar. Guna pembangunan konstruksi Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I.
Dalam fasilitas ini Bank Mandiri bertindak sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB) dan sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Penampungan.
Baca Juga: Genjot Bisnis, Bank Mandiri Tawarkan Bunga KPR 3,63% Fix di Pameran Properti Online Sedangkan pinjaman sebesar Rp 1,732 triliun diberikan kepada PT Baja Titian Utama sebagai Fasilitas Term Loan untuk pengerjaan proyek Penggantian dan/atau Duplikasi 37 Jembatan Callender Hamilton (CH) yang tersebar di Pulau Jawa. Kedua perjanjian kredit tersebut ditandatangani di kantor Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Jakarta, pada Jumat (1/4). Perjanjian kredit sindikasi ditandatangani oleh Direktur Utama PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur, Hendra Rachmanto; Senior Vice President Bank Mandiri yakni Ferdianto Munir dan Erwanza Nirwan; Branch Manager Bank BPD Jabar, Bernard Aditya; dan Direktur Sarana Multi Infrastruktur, Darwin Trisna Djajawinata. Sedangkan perjanjian Fasilitas Term Loan ditandatangani oleh Direktur Utama PT Baja Titian Utama, Budi Hartono dan Senior Vice President Commercial Banking VI Bank Mandiri Ferdianto Munir serta disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi. Darmawan menjelaskan, aksi korporasi ini merupakan realisasi dukungan Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN pada upaya pemerintah untuk mempercepat penyediaan infrastruktur strategis. “Seluruh infrastruktur ini menjadi strategis karena menyangkut hajat hidup masyarakat sehingga kami berharap keikutsertaan Bank Mandiri semakin membuktikan kehadiran BUMN untuk negeri Indonesia,” kata Darmawan, Jumat (1/4).
Kredit sindikasi pada proyek SPAM Regional Jatiluhur I memiliki tenor selama lebih dari 11 tahun, dimana keseluruhan pembangunan diharapkan selesai pada tahun 2024. Nantinya, SPAM Regional Jatiluhur I direncanakan dapat meningkatkan suplai air minum sampai dengan 4.750 liter per detik dan disalurkan ke Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Sementara fasilitas
term loan bagi PT Baja Titian Utama memiliki jangka waktu 12 tahun dimana keseluruhan proyek pembangunan 37 jembatan di Pulau Jawa yang tersebar di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang diperkirakan rampung dalam 2 tahun.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penyediaan dan pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan di Lingkungan Kementerian PUPR. Sebagai tambahan informasi, sampai dengan akhir tahun 2021 lalu, Bank Mandiri telah menyalurkan dukungan pembiayaan ke sektor konstruksi infrastruktur dengan
outstanding sebesar Rp 57,1 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 12% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, mengacu pada data Bloomberg League Table Reports, Bank Mandiri tercatat menduduki posisi puncak sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunners (MLAB) dengan jumlah pangsa pasar sindikasi menembus 20,78% di Indonesia per akhir 2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari