Bank Mandiri (BMRI) Masih Jadi Jawara Bank dengan Aset Terbesar hingga Akhir 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta persaingan bank di tanah air masih sama berdasarkan pembukuan aset. Posisi empat bank terbesar masih dihuni dengan peringkat yang sama dengan tahun lalu yakni Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BCA, dan Bank BNI.

Bank Mandiri masih keluar sebagai juara bank dengan aset paling besar. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, aset Bank Mandiri mengalami pertumbuhan 15,5% year on year (YoY) dan menyentuh angka Rp 1.992,6 triliun pada akhir 2022.

BRI masih belum bisa mengambil alih kembali posisinya pasca merger tiga bank syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang dikonsolidasikan ke Bank Mandiri sebagai pemegang saham tertinggi.


Bahkan, gap jumlah aset Bank Mandiri dengan BRI semakin tinggi dari dari terpaut Rp 47,52 triliun di 2021 menjadi Rp 126,91 triliun di akhir 2022. Ini lantaran ekspansi kredit Bank Mandiri tumbuh jauh lebih tinggi sepanjang 2022.

Baca Juga: Prospektif, Kredit Bank Mandiri ke Sektor Pengolahan Sumbang 15,4% dari Total Kredit

Kredit Bank Mandiri Group tumbuh 14,48% yoy menjadi Rp1.202,23 triliun yang ditopang oleh kredit korporasi. Sedangkan BRI Group hanya naik 9,2% YoY menjadi Rp 1.029,80 triliun pada tahun lalu ditopang oleh kredit UMKM.

“Total aset BRI Group tumbuh double digit sebesar 11,18% YoY menjadi Rp 1.865,64 triliun di akhir 2022,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso pada Rabu (8/1).

Di posisi ketiga, ada BCA pertumbuhan aset 7,0% YoY menjadi Rp 1.314,73 triliun pada tahun lalu. Seiring dengan kenaikan kredit BCA yang tumbuh 11,7% YoY menjadi Rp 711,26 triliun.

Berikutnya, ada BNI yang berhasil masuk ke jajaran bank dengan aset di atas Rp 1.000 triliun. BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba 6,7% YoY menjadi Rp 1.029,83 triliun sejalan dengan kenaikan kredit 10,9% YoY menjadi Rp 646,18 triliun pada tahun lalu.

Jumlah aset perbankan di 2023 akan semakin subur seiring proyeksi kredit perbankan baik dari regulator maupun bankir akan berlanjut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) meyakini kredit perbankan tahun ini bisa mencapai hingga 10% hingga 12% YoY.

 
BMRI Chart by TradingView

Asal tahu saja, Bank Mandiri yakin penyaluran kredit bisa tumbuh 10% hingga 12% pada tahun ini. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyatakan pertumbuhan kredit itu akan tetap memperhatikan kualitas aset.

“Beberapa sektor prospektif di 2023 antara lain sektor yang kami lihat cukup resilient dan prospek bertumbuh dalam jangka waktu panjang. Misalnya, industri FMCG, industri pengolahan, healthcare, dan pemerintah,” ujarnya.

Selain itu, Bank Mandiri juga akan mendorong dan mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale. Juga mengincar berbagai sektor unggulan di berbagai wilayah.

Sedangkan  BRI group menargetkan pertumbuhan kredit bisa tumbuh 10% hingga 12% YoY di 2023. Salah satu upayanya dengan mengoptimalkan alokasi penyaluran KUR tahun 2023 dari Pemerintah sebesar Rp 270 triliun tahun ini.

“Ini tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp 1 triliun per hari. Terkait dengan KUR, Supari menjabarkan secara gamblang bahwa KUR adalah Kredit Usaha Rakyat, jadi KUR itu adalah Kredit, bukan bantuan atau hibah,” papar  Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.

Baca Juga: Simak Target Bisnis BRI di 2023, Kredit Diproyeksikan Naik 10% hingga 12%

Sedangkan  Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan target kredit masih moderat di 2023 dengan proyeksi naik 7% hingga 9%.  Ini mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang moderat.

“Kami lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas. Tahun ini kami juga fokuskan pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, BNI transformasi dengan fokus membangun portofolio yang sehat pada melalui ekspansi pada debitur top tier masing-masing industri dan regional,” tuturnya.

Adapun Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyatakan secara keseluruhan kredit BCA ditargetkan bisa tumbuh 10% hingga 12% pada tahun ini. Artinya, potensi kenaikan aset bank swasta terbesar ini akan terus terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari