Bank Mandiri Buka Layanan di Malaysia



JAKARTA. Bisnis remittance alias pengiriman uang, terutama dari tenaga kerja Indonesia (TKI), memang menggiurkan. Tak heran, banyak bank yang menggarap serius layanan pengiriman uang. Bank Mandiri termasuk yang berniat mengail untung dari bisnis remittance. Hingga akhir September, Bank Mandiri telah melayani transaksi remittance US$ 41,5 miliar. Perinciannya, sebanyak US$ 23 miliar merupakan transaksi out going dan sebesar US$ 18,5 miliar merupakan transaksi in going. Volume transaksi pengiriman uang sebanyak 1,1 juta. Melihat potensi yang besar tersebut, Bank Mandiri memperluas jaringan dengan mengoperasikan Mandiri International Remittance (MIR) di Malaysia. Manajemen meresmikan anak usahanya itu pada Minggu (29/11). Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo menuturkan, salah satu alasan mendirikan unit usaha di Malaysia karena banyaknya TKI yang bekerja di negara tersebut. "Malaysia itu kantong TKI. Menurut data Bank Dunia, pemberangkatan TKI ke Malaysia mencapai lebih dari 2 juta orang setiap tahun. Sementara laju pertumbuhan TKI di Malaysia 18%," ujar Agus seperti dikutip dalam siaran pers, Ahad (29/11). MIR tidak hanya menyasar TKI di Malaysia. Agus bilang, MIR juga menyediakan jasa pengiriman uang ke perusahaan-perusahaan Indonesia yang memiliki jaringan kantor di Malaysia. Mengutip data terbaru dari Neraca Pembayaran Indonesia, nilai remittance dari TKI selama kuartal tiga 2009 mencapai US$ 1,6 miliar, lebih sedikit dibandingkan kuartal sebelumnya, US$ 1,65 miliar. Namun, secara umum, nilai transaksi remittance TKI saban tahun selalu mencatatkan kenaikan. Bank Indonesia mencatat, nilai transaksi remittance TKI mencapai US$ 6 miliar sepanjang 2007. Tahun 2008, nilainya naik 37,33% menjadi US$ 8,24 miliar. Tahun ini, diperkirakan nilainya bisa tembus US$ 9 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar