Bank Mandiri buka peluang menaikkan bunga kredit



JAKARTA. Bank Indonesia telah menaikkan tingkat suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basis points (bps) dari 7,25% menjadi 7,50%, pada Selasa (12/11).

Selain menaikkan BI rate, BI juga menaikkan suku bunga lending facility dan suku bunga deposit facility masing-masing sebesar 25 bps menjadi secara berurutan 7,5% dan 5,75%.

Menyikapi hal itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengaku akan melakukan kajian untuk melakukan penyesuaian bunga kredit tersebut. Sebab, kata Budi, kenaikan BI rate membuat biaya dana atau cost of fund naik.


"Belum diputuskan untuk menaikkan bunga kredit. Kami belum meeting (rapat). Sampai kapan, lamanya tergantung kebutuhan," ujar Budi di Jakarta, Rabu (13/11). Sebelumnya, Budi mengaku akan mempertimbangkan untuk kenaikan bunga deposito di Bank Mandiri.

Karena belum diputuskan, Budi mengaku rencana tersebut bisa saja dibatalkan. "Jika tidak perlu ya tidak kami naikkan (bunga kredit). Tapi memang belum dibicarakan," jelas Budi.

Sebagaimana diketahui, kenaikan BI rate akan berpengaruh terhadap rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Menurut Budi, NPL memiliki kecenderungan naik tahun depan. Secara historikal, tahun 2008 lalu di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, NPL naik sebesar 60 bps.

Menurut Budi, saat ini posisi NPL ada di level 1,9%. Jika kenaikan NPL terjadi sebesar 60 bps seperti tahun 2008 lalu, maka NPL di 2014 bisa menjadi 2,5%. “Tahun 2008, NPL dari naik menjadi 3,6% menjadi 4,2%. Saat itu hanya bank saja yang jatuh, yaitu Century,” kata Gunadi.

Walaupun kondisi perbankan saat ini dinilai lebih baik dari 2008, namun Budi mengaku akan berhati-hati untuk memberikan kredit kepada nasabah. Penyaluran kredit utamanya diprioritaskan kepada nasabah yang mempunyai cash flow yang baik. "Kami juga memberikan nasihat kepada nasabah agar jangan terlalu agresif melakukan ekspansi," ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri