KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan terus berupaya mendukung implementasi pengembangan berkelanjutan yang fokus pada lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG). Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan telah menyalurkan pembiayaan ke sektor berkelanjutan senilai Rp 187,4 triliun atau sebesar 23% dari total kredit per September 2021. Nilai itu terus naik 19,36% yoy dari posisi September 2020 sebesar Rp 157 triliun yang menyumbang 20,9% dari total kredit kala itu. “Adapun, pertumbuhan tertinggi terdapat pada pembiayaan ke sektor energi terbarukan (EBT) yang naik 108,43% secara year to date (ytd),” jelas Rudi kepada Kontan.co.id pada Senin (7/12). Dari total itu, sebanyak 90% lebih debitur sudah bersertifikat ISPO atau Indonesian Sustainable Palm Oil. Rudi bilang pemilihan debitur itu sebagai dukungan gerakan Pemerintah Indonesia dan regulator dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan keberlanjutan industri.
Baca Juga: Bakal ada insentif, kredit ke sektor ekonomi hijau makin deras Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) memberikan insentif pembiayaan ke sektor ramah lingkungan ini di 2022. Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Makroprudensial BI Juda Agung mengatakan, setidaknya ada beberapa sektor yang disasar oleh kebijakan sektor hijau. Ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pembiayaan oleh perusahaan non hijau di dalam negeri. Sebab BI melihat telah terjadi penurunan Utang Luar Negeri (ULN) dari korporasi Indonesia.
BMRI Chart by TradingView