Bank Mandiri catat volume transaksi branchles banking Rp 42,7 miliar hingga Agustus



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat volume transaksi Laku Pandai dan layanan keuangan digital (LKD) sampai Agustus 2018 sebesar Rp 42,7 miliar.

Volume transaksi yang berasal dari Laku Pandai sebesar Rp 13,4 miliar sedangkan yang berasal dari layanan keuangan digital sebesar Rp 39,3 miliar.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan sampai Agustus 2018, jumlah agen laku pandai Bank Mandiri sebanyak 51.548 agen.


“Rinciannya adalah agen individu sebanyak 40.385 dan agen Laku Pandai badan hukum, berjumlah 11.163,” kata Rohan kepada kontan.co.id, Kamis (4/10).

Sementara itu , untuk agen LKD, dimana dalam hal ini agen dapat memfasilitasi layanan uang elektronik mandiri e-cash, jumlah agennya per september 2018 mencapai 63.332.

Dilihat dari total transaksi gabungan baik lakupandai maupun layakan keuangan digital per Agustus 2018 jumlahnya adalah 540.000 ribu transaksi.

Hingga akhir tahun, Bank Mandiri menargetkan jumlah tabungan laku pandai sebesar Rp 134 miliar, atau setara dengan jumlah rekening 2,2 juta akun.

Rohan bilang terkait peran agen ke depan, utamanya sebagai point kepanjangan tangan layanan bank.

“Agen dalam operasionalnya dapat berfungsi dari dua sisi, pertama sebagai fungsi transactional banking yang dapat memfasilitasi layanan buka rekening, setor, tarik tunai dan transfer,” kata Rohan.

Hal ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan efektifitas cabang. Selain itu agen diharapkan bisa menjalankan layanan pembayaran seperti pembayaran listrik, telpon, angsuran.

Bahkan agen ke depan juga bisa berfungsi sebagai referral point untuk menawarkan produk bank lainnya. Hal ini agar agen dapat mendukung peningkatan bisnis bank.

Mengenai integrasi program laku pandai dan LKD, sejauh ini secara praktek Bank Mandiri sudah melakukan integrasi dimaksud, dimana agen yang diakuisisi dapat berperan baik sebagai agen LKD maupun Laku Pandai. Mekanisme ini tentunya dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi