Bank Mandiri catatkan nilai transaksi remitansi tumbuh 40% hingga Agustus 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis remitansi atau pengiriman uang dari dan keluar negeri PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih mengalami pertumbuhan hingga Agustus 2021. Pertumbuhan itu sejalan dengan inovasi-inovasi digital yang gencar dilakukan bank di tengah pandemi Covid-19.

Secara jumlah transaksi remintansi ritel bank ini memang terjadi penurunan sebesar 5% karena dampak pembatasan kegiatan baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Namun, volume transaksinya justru meningkat sebesar 40% YoY. Alhasil, pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang didapat Bank Mandiri dari bisnis ini tumbuh sekitar 1%.

SVP Retail Deposit Products and Solution Mandiri Evi Dempowati mengatakan, jumlah transaksi turun namun volume naik disebabkan perubahan pola transaksi nasabah dalam menghadapi pembatasan.


"Nasabah cenderung menggabungkan beberapa transaksi yang biasa dilakukan menjadi satu kali pengiriman. Hal ini terlihat dari transaksi remitansi Pekerja Migran Indonesia dimana rata-rata volume per transaksi meningkat sekitar 45% dibanding sebelum pandemi," jelas Evi pada Kontan.co.id, Kamis (16/7).

Baca Juga: BNI raup pendapatan hingga Rp 125 miliar dari bisnis remitansi

 
BMRI Chart by TradingView

Hingga akhir tahun, Bank Mandiri menargetkan transaksi remitansi masih dapat tumbuh 5% YoY.  Pertumbuhan ini berasal dari transaksi partner-partner baru perseroan yang telah selesai melakukan integrasi sistem.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis remitansi, Bank Mandiri masih terus melanjutkan inovasi-inovasi digital. Untuk transaksi inbound remittance, Bank Mandiri telah memiliki layanan Open API gateway yang dapat digunakan oleh partner-partner untuk mempermudah akses ke layanan Bank Mandiri baik untuk partner maupun nasabah.

Ke depan, kata Evi, Bank Mandiri akan merilis fitur outbound remittance pada aplikasi Livin'. "Saat ini masih sedang dalam proses  pengembangan aplikasi dan ditargetkan akan dirilis tahun 2022," pungkas Evi.

Selanjutnya: Dianggap menjanjikan, perbankan ramai-ramai merilis kartu kredit digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari