JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memfasilitasi transaksi mini master repo agreement (MRA) untuk 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Royke Tumilaar, Direktur Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management Bank Mandiri mengatakan, transaksi repo dapat menjadi sumber pendanaan dan alternatif penempatan dana di pasar uang antar bank guna memperdalaman sektor keuangan.."Kami bekerjasama dengan 26 BPD di Indonesia untuk mengembangkan mini MRA ini, sehingga BPD memiliki lebih banyak alternatif penempatan dana atau sumber dana yang dapat digunakan untuk pengelolaan likuiditas," kata Royke, Kamis (20/2). Sejak akhir Desember 2013, volume transaksi repo Bank Mandiri telah mencapai lebih dari Rp 21 triliun. Royke bilang, implementasi mini MRA dimaksudkan untuk mendukung pendalaman pasar uang rupiah. Caranya, mendorong penggunaan kontrak standar dalam transaksi repo antar bank. "Dengan kemudahan bertransaksi diharapkan pasar uang antar bank yang lebih dalam dan tahan terhadap gejolak, sekaligus memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas," tambah Royke.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mandiri dandeng 26 BPD untuk Mini MRA
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memfasilitasi transaksi mini master repo agreement (MRA) untuk 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Royke Tumilaar, Direktur Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management Bank Mandiri mengatakan, transaksi repo dapat menjadi sumber pendanaan dan alternatif penempatan dana di pasar uang antar bank guna memperdalaman sektor keuangan.."Kami bekerjasama dengan 26 BPD di Indonesia untuk mengembangkan mini MRA ini, sehingga BPD memiliki lebih banyak alternatif penempatan dana atau sumber dana yang dapat digunakan untuk pengelolaan likuiditas," kata Royke, Kamis (20/2). Sejak akhir Desember 2013, volume transaksi repo Bank Mandiri telah mencapai lebih dari Rp 21 triliun. Royke bilang, implementasi mini MRA dimaksudkan untuk mendukung pendalaman pasar uang rupiah. Caranya, mendorong penggunaan kontrak standar dalam transaksi repo antar bank. "Dengan kemudahan bertransaksi diharapkan pasar uang antar bank yang lebih dalam dan tahan terhadap gejolak, sekaligus memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas," tambah Royke.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News