JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mempersiapkan pengembangan uang elektronik (e-money) khusus untuk layanan keuangan digital (LKD). Rico Usthavia Frans, Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri, mengklaim, pihaknya sudah mengembangkan produk e-money yang aman untuk LKD saat proses uji coba atau pilot project tahun 2013 lalu.Rico bilang, perlu ada pengawasan yang ketat terkait rencana penarikan tunai pada e-money LKD. Meskipun, proses tarik tunai cukup aman karena dilandasi dengan adanya rekening e-money dari pihak pengguna. Jadi, nilai uang yang ditarik akan dikurangi dari rekening tersebut untuk di transfer ke rekening agen."Pengawasan akan lebih dilakukan oleh bank-bank terhadap agen-agen mereka," kata Rico, kepada KONTAN, Senin (17/1). Lanjutnya, yang terpenting adalah edukasi kepada nasabah dan publik, serta penegakan hukum jika ada penipuan (fraud) yang dilakukan di luar sistem atau jaringan agen perserta LKD.Misalnya, risiko adanya agen palsu. Maka regulator seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus mengawasi secara menyeluruh, seperti halnya jika ada lembaga keuangan palsu. Maklum saja, rencananya LKD ini akan membidik masyarakat kelas menengah ke bawah agar giat bertransaksi keuangan sehingga perlu keamanan dan edukasi terhadap LKD.Informasi saja, Bank Mandiri termasuk bank BUKU 4 yang memperoleh kesempatan menjalan LKD secara leluasa. Adapun, pihaknya telah menerbitkan e-money sebanyak 3,5 juta kartu per akhir Desember 2013 lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bank Mandiri: E-Money hhusus LKD harus aman
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mempersiapkan pengembangan uang elektronik (e-money) khusus untuk layanan keuangan digital (LKD). Rico Usthavia Frans, Senior Vice President Electronic Banking Bank Mandiri, mengklaim, pihaknya sudah mengembangkan produk e-money yang aman untuk LKD saat proses uji coba atau pilot project tahun 2013 lalu.Rico bilang, perlu ada pengawasan yang ketat terkait rencana penarikan tunai pada e-money LKD. Meskipun, proses tarik tunai cukup aman karena dilandasi dengan adanya rekening e-money dari pihak pengguna. Jadi, nilai uang yang ditarik akan dikurangi dari rekening tersebut untuk di transfer ke rekening agen."Pengawasan akan lebih dilakukan oleh bank-bank terhadap agen-agen mereka," kata Rico, kepada KONTAN, Senin (17/1). Lanjutnya, yang terpenting adalah edukasi kepada nasabah dan publik, serta penegakan hukum jika ada penipuan (fraud) yang dilakukan di luar sistem atau jaringan agen perserta LKD.Misalnya, risiko adanya agen palsu. Maka regulator seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus mengawasi secara menyeluruh, seperti halnya jika ada lembaga keuangan palsu. Maklum saja, rencananya LKD ini akan membidik masyarakat kelas menengah ke bawah agar giat bertransaksi keuangan sehingga perlu keamanan dan edukasi terhadap LKD.Informasi saja, Bank Mandiri termasuk bank BUKU 4 yang memperoleh kesempatan menjalan LKD secara leluasa. Adapun, pihaknya telah menerbitkan e-money sebanyak 3,5 juta kartu per akhir Desember 2013 lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News