Bank Mandiri Gandeng 1,22 Juta Debitur Kredit Aktif di Sektor UMKM per Desember 2023



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berkomitmen memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Meski berdiri sebagai wholesale bank, fokus Mandiri untuk memberikan layanan di bidang UMKM tetap digalakkan. 

SVP dan Head of Micro Development & Agent Banking Group Mandiri, Ashraf Farahnaz dalam gelaran acara Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 (30/4) menyebut komitmen Mandiri untuk melayani segmen mikro di tanah air sudah dimulai sejak tahun 2010 lalu.

“Sekarang hingga Desember 2023 jumlah borrowers aktif yang ada di portofolio Mandiri itu ada 1,22 juta (jumlah borrowers) dengan outstanding Rp 82,8 triliun," ujar Ashraf.


Baca Juga: Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 19,1% pada Kuartal I-2024

Menurut Ashraf portofolio Mandiri tersebut layak dibandingkan dengan nilai outstanding pembiayaan mikro nasional yang mencapai sekitar Rp 656 triliun. Dirinya mengakui bahwa nilai tersebut adalah potensi yang sangat besar yang akan terus dikerjakan oleh Mandiri ke depannya.

Mandiri menciptakan iklim pembiayaan UMKM-nya melalui dua pertimbangan dasar mencakup operational cost dan operational risk.

“Kalau kita lihat ke semua pemain-pemain UMKM dua hal ini yang akan jadi challenges utama. Untuk itu Mandiri punya kekuatan teknologi untuk mempersiapkan layanan kepada UMKM.” tambahnya.

Ashraf menyebut Mandiri sebagai salah lembaga keuangan yang fokus di bidang UMKM , Mandiri berupaya mendekatkan diri langsung dengan kelompok UMKM dengan cara mempermudah akses kepada mereka.

Baca Juga: Transaksi BI Fast Lewat Livin’ by Mandiri Capai 102 Juta Transaksi di Kuartal I-2024

Ia menambahkan, salah satu upaya ini dilakukan dengan menyediakan fasilitas pinjaman kredit untuk UMKM yang seluruh proses hingga penandatanganannya dapat dilakukan melalui online.

“23% UMKM yang sudah gabung semua lakukan proses permintaan kredit full digital tanpa perlu datang ke cabang.” kata Ashraf.

Sebagai penutup, Ashraf menekankan bahwa teknologi itu harus murah, dengan begitu proses digitalisasi dapat dilakukan dengan lebih optimal khususnya untuk memberdayakan UMKM sebagai salah satu pilar penopang ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli