Bank Mandiri geber transaksi kartu elektronik



JAKARTA. Bank Mandiri berupaya terus meningkatkan minat masyarakat bertransaksi lewat kartu debit dan kredit. Hingga akhir tahun 2015, pertumbuhan transaksi kedua kartu elektronik bank dengan kode saham BMRI tersebut terbilang cukup bagus.

Berdasarkan catatan periode Januari–Desember 2015, total transaksi kartu debit Bank Mandiri mencapai 67 juta transaksi. Volume transaksi yang dibukukan pun lebih dari Rp 50 triliun, meningkat 8,6% dibandingkan periode sama tahun 2014.

Sementara transaksi menggunakan kartu kredit Bank Mandiri sepanjang tahun 2015 mencapai 913.000 transaksi. Dari jumlah tersebut, nilai volume transaksi tak kurang dari Rp 30 triliun, atau naik 11,1% jika dibandingkan periode sama tahun 2014.


Menurut Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi, hingga kini terdapat lebih dari 3,8 juta pemegang Mandiri kartu kredit. Sementara kartu debit yang telah diterbitkan sekitar 13 juta unit kartu.

Untuk itu, manajemen Bank Mandiri tidak bosan-bosannya mensosialisasikan program fiestapoin, yang merupakan pemanis bagi pemilik kartu debit dan kredit bank Mandiri. Fiestapoin merupakan program loyalitas bagi para nasabah kartu debit dan kredit Bank Mandiri. Lewat program ini nasabah dapat menukarkan poin dari program fiestapoin yang diperoleh berdasarkan jumlah tabungan dan nilai transaksi dengan hadiah langsung tanpa diundi.

Hery mengatakan, hingga akhir  tahun 2015, terdapat lebih dari dua juta nasabah pengguna aktif fiestapoin. Jumlah tersebut tumbuh hampir tiga kali dibandingkan tahun 2014 yang sebanyak 700.000 nasabah.

Di saat yang sama, nilai transaksi penukaran poin program fiestapoin tumbuh 265% menjadi Rp 2,18 miliar. Hery mengaku gembira dengan kondisi ini karena mengindikasikan program yang digulirkan Bank Mandiri mendapatkan tempat di hati nasabah. "Harapannya tentu agar fiestapoin semakin disukai sehingga nasabah akan semakin menggunakan produk Bank Mandiri,” imbuh Hery, Senin (25/1).

Sekedar mengingatkan, Bank Mandiri membidik pertumbuhan dua digit pada bisnis kartu kredit. Bank milik pemerintah ini akan mengincar konsumen kelas menengah atas untuk meningkatkan jumlah dan volume pada alat bayar menggunakan kartu tersebut.

Boyke Yurista, Senior Vice President Consumber Cards Bank Mandiri dua pekan lalu sempat mengungkapkan, Bank Mandiri menyasar kelas menengah ke atas untuk meningkatkan jumlah kartu. Untuk nilai kredit sendiri diprediksi akan tumbuh 12% di tahun 2016 ini dari jumlah outstanding tahun lalu sebesar Rp 9 triliun. Bank Mandiri juga akan berupaya menjaga rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) pada kartu kredit di level 3%.

Boyke mengatakan, saat ini nasabah memang masih mencari pola belanja yang baru terutama mereka yang menggunakan kartu kredit. “Kalau ekonomi tumbuh lebih baik pada tahun ini, maka masyarakat akan percaya diri menggunakan kartu kredit,” tutur Boyke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono triatmojo