Bank Mandiri genjot cash management



JAKARTA. Setelah mendapatkan sentilan dari Bank Indonesia (BI), kalangan industri perbankan mulai berbenah. Mereka mencoba menurunkan biaya dana (cost of fund). Bank Mandiri misalnya, tahun depan akan mengerek pertumbuhan dana murah, khususnya giro.

Dengan begitu, diharapkan suku bunga kredit akan menurun. Agus Dwi Handaya, Senior Vice President Strategy and Performance Bank Mandiri menjelaskan, pihaknya akan menggenjot layanan cash management dengan menjaring beberapa perusahaan agar melakukan aktivitas rekening bank dan memperoleh informasi melalui bank Mandiri.

Dari cash management itu perusahaan ini akan memanfaatkan layanan pembayaran melalui giro. "Bank Mandiri akan fokus pada dana-dana giro karena pertumbuhannya belum signifikan dibandingkan dengan tabungan," kata Agus, Jumat (23/12).


Hingga September 2011, pertumbuhan giro naik 16% menjadi Rp 69,79 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 59,38 triliun. Sedangkan, tabungan menjadi Rp 134,65 triliun atau tumbuh 20% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 111,586 triliun.

Agus menambahkan, pihaknya menargetkan pertumbuhan giro tahun depan sejajar dengan tabungan. Saat ini suku bunga giro rupiah Bank Mandiri di kisaran 0%-2,5%, tergantung dari nilai tier.

Selain itu, bank berlambang pita emas ini akan mendapatkan keuntungan lain dari layanan cash management. Keuntungan itu berupa pendapatan non-bunga atau pendapatan berbasis komisi (fee based income).

Selama sembilan bulan pertama tahun 2011, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan fee based income sebesar 20% sampai 25%. Pencapaian Ini sesuai target pertumbuhan yang ditetapkan awal tahun lalu. "Kami harus melihat bank asing. Mereka lebih mendorong layanan transaksi, daripada pemberian kredit," pungkas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: