Bank Mandiri incar pertumbuhan 23% di KTA



JAKARTA. Segmen bisnis kredit tanpa agunan (KTA) sedang naik daun. Terbukti, beberapa bank mencatat pertumbuhan tinggi pada bisnis ini. Misalnya, PT Bank Mandiri Tbk ingin mencatat pertumbuhan yang tinggi pada bisnis ini dengan mengincar pertumbuhan KTA dua digit di tahun ini.

Direktur Retail Banking Bak Mandiri Tardi mengatakan, segmen KTA masih dapat tumbuh tinggi karena peluang masih besar khususnya pemberian KTA pada Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian serta pegawai swasta. “Minimal bisnsi KTA Bank Mandiri tumbuh seperti tahun lalu atau 23%,” kata Tardi, Senin (13/3).

Dengan target pertumbuhan 23% maka pinjaman KTA akan mencapai sekitar Rp 21,45 triliun per akhir tahun 2017 dibandingkan perhitungan realisasi KTA senilai Rp 17,44 triliun per akhir tahun 2016. Adapun, KTA ini berkontribusi 20,23% terhadap total kredit konsumer Bank Mandiri mencapai Rp 84,8 triliun di akhir tahun 2016.


Bank berplat merah ini menilai peluang KTA masih besar, karena perusahaan mencatat dari 2,5 juta payroll, baru sekitar 800.000 nasabah yang telah memperoleh pinjaman payroll di KTA dan Kredit Serbaguna Mikro (KSM). Sisanya, 1,7 juta nasabah akan menjadi sasaran Mandiri untuk memperoleh kredit payroll.

Pada pembiayaan kredit payroll ini, Mandiri menawarkan pinjaman dengan jangka waktu yang berbeda-beda. Misalnya, bagi karyawan kontrak akan memperoleh KTA dengan tenor tiga tahun, karyawan tetap akan mendapatkan KTA dengan tenor lima tahun-tujuh tahun, sedangkan pegawai negeri dan tentara akan mendapatkan KTA dengan tenor mencapai 10 tahun.

Gandeng Askrindo di KTA

Untuk menjaga risiko pada bisnis KTA, Bank Mandiri bekerjasama dengan Perum Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk menjamin portofolio KTA. Dalam kerjasama ini, Askrindo akan memberikan penjaminan KTA atas risiko peristiwa yang menyebabkan debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank Mandiri.

Adapun skim penjaminan yang digunakan adalah asuransi kredit konsumtif yang dimiliki oleh Askrindo. Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada KTA tercatat 0,77% per akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie