KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk sampai dengan sembilan bulan pertama mencatat posisi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) berada di level 5,86%. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 68 basis poin (bps) secara tahunan atau year on year (yoy). Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyebut penurunan tersebut sudah sejalan dengan penyesuaian portofolio perseroan ke segmen dengan risiko yang lebih rendah. Dus, sampai akhir tahun bank bersandi saham BMRI ini mematok NIM akan berada di kisaran 5,7% sampai 5,8% di akhir tahun 2017. "Sebagai antisipasi terhadap tren penurunan suku bunga, untuk menjaga NIM tetap berada di level fundamentalnya, kami terus berusaha mengendalikan biaya dana kami," kata Rohan kepada KONTAN, Senin (30/10). Rencana tersebut memang tercermin dari posisi pertumbuhan dana murah yang didorong oleh perseroan guna mengurangi ketergantungan terhadap deposito terutama special rate. Adapun, tercatat sampai dengan September 2017, secara konsolidasi dana murah Bank Mandiri mengalami peningkatan sebanyak Rp 55,2 triliun atau naik 12,6% secara yoy menjadi Rp 492,5 triliun. Dengan kata lain, komposisi dana murah Bank Mandiri sudah mencapai 64,7% dari total dana pihak ketiga (DPK).
Bank Mandiri jaga margin 5,7% sampai akhir 2017
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk sampai dengan sembilan bulan pertama mencatat posisi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) berada di level 5,86%. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 68 basis poin (bps) secara tahunan atau year on year (yoy). Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menyebut penurunan tersebut sudah sejalan dengan penyesuaian portofolio perseroan ke segmen dengan risiko yang lebih rendah. Dus, sampai akhir tahun bank bersandi saham BMRI ini mematok NIM akan berada di kisaran 5,7% sampai 5,8% di akhir tahun 2017. "Sebagai antisipasi terhadap tren penurunan suku bunga, untuk menjaga NIM tetap berada di level fundamentalnya, kami terus berusaha mengendalikan biaya dana kami," kata Rohan kepada KONTAN, Senin (30/10). Rencana tersebut memang tercermin dari posisi pertumbuhan dana murah yang didorong oleh perseroan guna mengurangi ketergantungan terhadap deposito terutama special rate. Adapun, tercatat sampai dengan September 2017, secara konsolidasi dana murah Bank Mandiri mengalami peningkatan sebanyak Rp 55,2 triliun atau naik 12,6% secara yoy menjadi Rp 492,5 triliun. Dengan kata lain, komposisi dana murah Bank Mandiri sudah mencapai 64,7% dari total dana pihak ketiga (DPK).