Bank Mandiri Kejar Kontribusi 23% dari Pembiayaan Hijau Nasional, Ini Strateginya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit berkelanjutan senilai Rp 226,3 triliun per Juni 2022, tumbuh 20,76% secara tahunan dibandingkan Juni 2021 yang sebesar Rp 187,4 triliun. 

Perinciannya, sebanyak Rp 115 triliun disalurkan ke UMKM, Rp 96,6 triliun ke sustainable palm oil, Rp 4,7 triliun ke renewable energy, dan Rp 2,4 triliun untuk clean transportaion. Lalu Rp 1 triliun untuk sustainable water and wastewater management, dan sub sektor lainnya sebanyak Rp 6,6 triliun. 

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyatakan dalam mendukung zero emision, Bank Mandiri  berkomitmen untuk berkontribusi sebesar 21% hingga 23% dari kredit hijau nasional sesuai kriteria POJK 51 tahun 2017. 


Baca Juga: Layanan Perbankan Digital Kopra by Mandiri Permudah Perusahaan Kelola Mitra Supplier

"Untuk mencapai target tersebut, Bank Mandiri fokus pada pertumbuhan kredit ecosistem renewable enegry dengan tiga ekosistem utama. Pertama, pembiayaan kepada Independent Power Producer (IPP) pada energi hydro, geotermal, dan solar yang bersifat green energy," ujarnya belum lama ini. 

Kedua, electrical vehicle ecosystem mulai dari pembiayaan korporasinya seperti nikel, dealer, hingga konsumer melalui pembiayaan kendaraan listrik.

Ketiga, pembiayaan surya panel ecosystem baik dari korporasi sebagai produser hingga konsumer yang mungkin mau mengubah maupun mengabungkan sumber energi menjadi sumber energi surya panel baik melalui produk kartu kredit maupun kredit serba guna surya panel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi