JAKARTA. Jikalau bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) bergerak, sudah jadi hal yang lumrah kalau bank menyesuaikan kembali suku bunga deposito dan bunga kreditnya. Namun, bank belum bisa meramal, apakah bank sentral akan menaikkan BI rate atau tidak. Pasar menangkap, BI tidak akan menaikkan suku bunga acuan meskipun banyak yang mengharapkan adanya kenaikan ini. "Kita sendiri belum tahu bagaimana kondisi inflasi inti dan suplai uangnya bagaimana," ujar Sentot A. Sentausa, Direktur Manajemen Resiko PT Bank Mandiri, hari ini (2/2). Yang pasti, Sentot bilang, jika BI rate naik, maka bunga deposito pun harus disesuaikan dengan inflasi yang ada. Ini nantinya akan berpengaruh juga ke tingkat bunga kredit. "Di satu sisi kami menginginkan tingkat bunga kredit tidak naik dulu. Kalau pun BI rate naik, kami akan buat antisipasi karena akan berpegaruh kepada biaya dana atau cost of fund," tambahnya.
Bank Mandiri: kenaikan GWM juga bisa meredam inflasi
JAKARTA. Jikalau bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) bergerak, sudah jadi hal yang lumrah kalau bank menyesuaikan kembali suku bunga deposito dan bunga kreditnya. Namun, bank belum bisa meramal, apakah bank sentral akan menaikkan BI rate atau tidak. Pasar menangkap, BI tidak akan menaikkan suku bunga acuan meskipun banyak yang mengharapkan adanya kenaikan ini. "Kita sendiri belum tahu bagaimana kondisi inflasi inti dan suplai uangnya bagaimana," ujar Sentot A. Sentausa, Direktur Manajemen Resiko PT Bank Mandiri, hari ini (2/2). Yang pasti, Sentot bilang, jika BI rate naik, maka bunga deposito pun harus disesuaikan dengan inflasi yang ada. Ini nantinya akan berpengaruh juga ke tingkat bunga kredit. "Di satu sisi kami menginginkan tingkat bunga kredit tidak naik dulu. Kalau pun BI rate naik, kami akan buat antisipasi karena akan berpegaruh kepada biaya dana atau cost of fund," tambahnya.